Bali United

4 Fakta Bali United Tersingkir di Piala Presiden: Teco Omeli Wasit Soal Ini & Sindiran Hot Jefferson

Berikut 4 fakta tersingkirnya Bali United di turnamen Piala Presiden 2024 setelah dipermalukan Madura United di laga kedua Grup B di Stadion

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
dok ist
Pemain Bali United, Privat Mbarga masuk gawang dan tersangkut jaring di laga Bali United vs Madura United di matchday kedua Piala Presiden 2024 di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, Rabu, 24 Juli 2024. 4 Fakta Bali United Tersingkir di Piala Presiden: Teco Omeli Wasit Soal Ini & Sindiran Hot Jefferson 

TRIBUN-BALI.COM – Berikut 4 fakta tersingkirnya Bali United di turnamen Piala Presiden 2024 setelah dipermalukan Madura United di laga kedua Grup B di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu, 24 Juli 2024.

Bali United kalah lewat skor tipis 2-3 melawan Madura United dan atas hasil ini, skuad asuhan Stefano Cugurra Teco dipastikan gagal melenggang ke fase semifinal Piala Presiden 2024.

Ini setelah Bali United menempati posisi sebagai tim juru kunci di Grup B Piala Presiden 2024 sekaligus memupus harapan skuad Teco berangkat ke Stadion Manahan, Solo.

Baca juga: Racikan Teco Kembali Tuai Kekalahan Bali United vs Madura Utd, Ini Komentar Satir Jefferson de Assis

Berikut fakta-fakta tersingkirnya Bali United di Piala Presiden 2024.

1. Bali United tersingkir

Madura United berhasil menjebol gawang Bali United lebih dulu via gol cepat Noriki Akada pada detik ke-22 memanfaatkan bola rebound.

Bali United langsung berinisiatif membangun serangan, pada menit ke-9 berhasil pecah telor melalui penalti yang berhasil dieksekusi Mitsuru Maruoka.

Bali United menggandakan kedudukan, melalui sundulan Privat Mbarga pada menit ke-48 memanfatkan assist Made Tito. Babak kedua menjadi malapetaka Bali United, Maxuel De Cassio melakukan brace pada menit ke-84 dan 87.

Menanggapi gol cepat yang dilakukan Madura United, Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengatakan pemainnya hilang konsentrasi dalam menutup pergerakan lawan.

"Awal pertandingan kami hilang konsentrasi buat marking mereka, bisa gol cepat," ujar Teco usai laga.

Lanjut Teco menginstruksikan skuat asuhannya, untuk bermain lebih tenang dan tetap bekerja keras, Bali United kembali memegang kendali babak pertama.

Usai jeda paruh babak, Teco sudah mencoba mengantisipasi serangan yang akan kembali dibangun skuat asuhan Widodo Cahyono Putro, namun rupanya antisipasi itu kurang maksimal sehingga Madura United berhasil comeback.

Gol-gol yang diterima Bali United, dikatakan Teco salah satunya karena faktor kondisi pemain yang tidak 100 persen fit.

"Kami tahu babak kedua mereka pasti kerja keras cetak gol, tim lelah baru dua hari main, besok satu hari main lagi, tidak mudah buat tim," ujarnya.

Mengenai gol cepat yang dicetak oleh Noriki Akada, WCP mengakui memang sudah menginstruksikan pemainnya untuk langsung bermain cepat dan mencetak gol secepat mungkin.

"Kami lakukan hal yang sama seperti melawan Persija, kemarin finishing touch kurang, tadi kita perbaiki menambah jumlah orang di depan gawang ada 2-3 orang, opsi mengoper banyak, memang itu settingan kita diawal, sudah latihan dan sudah membuahkan hasil," ungkapnya.

Sementara itu pemain Madura United, Febrian Tri Yanto yang dimasukkan Coach WCP pada menit ke 72 mampu memberikan warna baru di dalam skuat hingga membantu tim mengembalikan kedudukan. Ia pun mengatakan hasil kemenangan ini kerja sama seluruh pemain.

"Terima kasih, ini kerja keras seluruh pemain, manajemen, suport untuk memetik poin penuh," bebernya.

Baca juga: Rekap Transfer Masuk dan Keluar Madura United di Bursa Transfer Liga 1, Fix WCP Gaet 8 Pemain Asing

2. Teco protes  gol Kenzo dianulir

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra yakin tidak ada peristiwa offside dalam gol yang dicetak Kenzo Nambu di masa injury time menit ke 99 saat menyamakan kedudukan menjadi 3-3 sebelum dianulir wasit melalui VAR.

"Terakhir cetak gol dianulir menurut saya mereka lihat bola pertama heading di dalam arena, heading dari Ricky menurut saya tidak offside sama sekali," tukas Teco usai laga.

Drama Kenzo Nambu dianggap oleh wasit melalu VAR, jika melihat tayangan ulang VAR melalui teknologi garis, terlihat hanya ujung jari kaki Kenzo Nambu yang tampak sedikit lebih maju, bukan bagian badan Kenzo Nambu.

Yang Teco juga perdebatkan adalah sundulan Ricky juga terlebih dahulu mengenai pemain Madura United sebelum bola diceploskan Kenzo Nambu ke gawang Madura United.

"Waktu buat garis bola pertama heading, Kenzo ada di atas pemain lawan, dan bola Ricky kena pemain lain baru Kenzo waktu kena pemain lain, Kenzo tidak ada offside," tandasnya.

Setelah mendapat hukuman kartu kuning hingga mendapat suspend yang seharusnya tidak ia terima karena wasit salah paham, kini Teco juga dirugikan keputusan wasit meski sudah menggunakan teknologi VAR.

"Kami sangat rugi," ucap dia.

Baca juga: Coach Bali United Diusir di Laga Terakhir Piala Presiden, Teco Disebut Keluarkan Bahasa Kotor

3. Teco Omeli wasit soal kartu

Meski sekedar turnamen pramusim, namun Pelatih Bali United, Stefano Cugurra dibuat meradang atas keputusan-keputusan wasit.

Kemarahan itu terlihat saat laga Bali United menghadapi Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, pada Rabu 24 Juli 2024.

Di tengah-tengah laga intensitas tinggi itu, Coach Teco sapaan karibnya, diganjar kartu kuning oleh wasit Sance Lawita, tepatnya pada menit ke 39.

Usai laga, Teco pun tak bisa membendung kekesalannya dan membeberkan kronologi dirinya mendapat hukuman kartu kuning yang seharusnya tidak diterimanya itu.

Alhasil Teco terkena suspend tidak bisa mendampingi Bali United di laga terakhir Piala Presiden 2024 menghadapi Persija Jakarta. 

"Saya biasa tidak suka komentari wasit tapi kali ini saya dapat kartu kuning, saat jeda saya tanya wasit, kenapa saya mendapat kartu kuning, saya dibilang ucap bahasa kotor," ujar Teco usai laga.

"Padahal di sana saya sedang komunikasi pakai bahasa Portugis dengan pemain saya, wasit salah paham, dia tidak tahu bahasa Portugis, saya dikartu kuning,," sambunngya.

Menurut Teco, ketidakadilan ini menjadi kerugian bagi klub, Teco pun terkena suspend karena mendapatkan 2 kartu kuning dari dua laga, setelah sebelumnya di laga perdana melawan Arema FC Teco juga mendapatkan kartu kuning.

Ia memberi catatan kepada operator sepak bola Indonesia dan perwasitan di Indonesia agar lebih memperhatikan hal ini. 

"Wasit harus lebih adil, ini tidak fair, saya tidak bicara kotor sama wasit, saya kasih instruksi ke pemain, dia (wasit,-Red) tidak bisa bahasa Portugis dianggap bahasa kotor, jarang saya bicara wasit, tapi kali ini wasit harus ada bepikir karena kerjanya, saya tidak bisa bisa dampingi tim besok," tukasnya. 

Baca juga: Gol Kenzo Nambu Dianulir, Teco Berang, Bali United 2 Kali Dirugikan di Piala Presiden

4. Komentar satir Jefferson

Menariknya usai laga tuntas, unggahan hasil akhir Bali United pada akun Instagram resmi klub justru memantik sorotan hangat fans.

Ini setelah unggahan hasil akhir Bali United tersebut dikomentari oleh mantan striker  Serdadu Tridatu yang baru saja hengkang di bursa transfer Liga 1 2024, Jefferson de Assis.

Ya, Jefferson de Assis turut memberikan komentarnya setelah Bali United kembali menelan kekelahan keduanya di ajang turnamen pramusim Piala Presiden 2024.

Bermula dari unggahan Instagram resmi Bali United pada Rabu, 24 Juli 2024, yang menggunggah foto laga tim tim dengan dibubuhi caption Full Time, kemudian dikomentari Jefferson de Assis.

“Full time,” tulis akun Bali United, Rabu, 24 Juli 2024.

Unggahan tersebut langsung dikomentari Jefferson de Asis yang seolah menyindir halus dan diduga ditunjukkan kepada pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, usai kembali menuai hasil minor.

“You can bring Neymar, Messi and CR7 nothing will change…Im not talking about the players! (Kamu bisa mendatangkan Neymar, Messi dan CR7 tetap saja tidak akan berubah… Aku tidak berbicara tentang para pemain!,” tulis Jefferson de Asis dinukil Tribun Bali dari resmi Instgram Bali United.

Komentar satir Jefferson de Assis inipun kemudian memantik sorotan dan respon dari netizen lain.

Sementara itu dikutip Tribun Bali dari laman transfermakt, catatan statistik Bali United di seluruh kompetisi pada enam pertandingan terakhir memang memperlihatkan performa yang kurang bagus di bawah pelatih Stefano Cugurra Teco.

Pada dua pertandingan di Piala Presiden 2024 saja, Bali United menelan dua kali kekalahan berturut.

Kekalahan pertama didapat Bali United saat melawan Arema FC di laga perdana Grup A Piala Presiden 2024 dengan skor tipis 0-1.

Kemudian nasib apes Bali United berlanjut di laga kedua ketika menjamu Madura United di bawah besutan pelatih anyar, Widodo Cahyono Putro (WCP) lewat skor 2-3.

Apesnya, kekalahan Bali United itu tercatat di kandang mereka sendiri, di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Lebih jauh, pada duel final Championship Series Liga 1 2023/2024 lalu, Bali United menuai dua kali kekalahan melawan Persib Bandung dan Borneo FC.

Menggunakan sistem tandang kandang, Bali United ditahan imbang Persib Bandung 1-1 di Training Center Bali United di Pantai Purnama Gianyar, 5 Mei 2024 lalu.

Kemudian Bali United kembali menelan pil pahit usai dipermalukan Persib Bandung 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat, pada 18 Mei 2024.

Hasil minor Bali United kembali dituai pada perebutan tempat ketiga Championship Series Liga 1, setelah ditahan imbang 0-0 di Stadion Dipta, Sabtu 25 Mei 2024.

Kemudian kalah melawan Borneo FC lewat skor 4-2 di Stadion Batakan, Samarinda, 30 Mei 2024.

Statistik Bali United di enam laga terakhir

Bali United vs Madura United 2-3

Bali United vs Arema FC 0-1

Borneo FC vs Bali United 4-2

Bali United vs Borneo FC 0-0

Persib Bandung vs Bali United 3-0

Bali United vs Persib Bandung 1-1. (tribun bali/ady/ian)

>>> Baca berita terkait <<<

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved