Sponsored Content

Rakernas Forum SPI PTNBH X Digelar di Universitas Terbuka Denpasar, Ketua: PTNBH Jangan Terperosok

pengelolaan keuangan di Universitas Terbuka juga diawasi lembaga internal yakni Satuan Pengawas Internal (SPI) dan eksternal.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Pembukaan Rakernas Forum SPI PTNBH X di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Minggu 28 Juli 2024 - Rakernas Forum SPI PTNBH X Digelar di Universitas Terbuka Denpasar, Ketua: PTNBH Jangan Terperosok 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 21 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Satuan Pengawasan Internal (SPI) dari Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBH) X.

Universitas Terbuka sebagai salah satu PTNBH di Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Forum SPI PTNBH X di Kampus Universitas Terbuka (UT) Denpasar di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali selama 2 hari pada Minggu 28 Juli 2024 dan Senin 29 Juli 2024.

Rakernas ini dihadiri langsung oleh Ketua Forum Satuan Pengawasan Internal (SPI) PTN BH Prof. Dr. Memed Sueb, S.E., M.S., Ak dan Rektor Universitas Terbuka Prof. Drs.Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D yang memaparkan tentang wawasan dan best practice mengenai tata kelola keuangan PTNBH.

Diterangkan Prof Ojat bahwa UT resmi menyandang status PTNBH sejak bulan Oktober tahun 2022, melalui Rakernas ini penting bagi UT untuk berbagi wawasan dalam pengelolaan tata keuangan, apalagi UT memiliki anggaran tidak sedikit yakni Rp 2,3 triliun untuk dikelola bagi kemajuan Perguruan Tinggi yang berdiri 40 tahun lalu ini dengan memiliki akuntabilitas.

Baca juga: Rektor Intiyas Mengukuhkan 3 Guru Besar, UKSW Siap Lahirkan Banyak Inovasi Menuju WCU

"UT berkesempatan menyelenggarakan kegiatan ini, ini kesempatan yang sangat bagus sebagai anggota baru PTNBH yang baru naik status Oktober 2022, kami mendapatkan wawasan, sharing best practice tentang tata kelola keuangan dengan dilaksanakan perguruan tinggi yang sudah maju," ujar Prof Ojat saat dijumpai Tribun Bali di sela Rakernas.

Lanjutnya, Rektor UT juga memastikan anggaran Rp 2,3 triliun tahun 2024 yang diperoleh dari pemerintah, masyarakat dan entitas bisnis untuk fokus dalam pembangunan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan porsi 30-40 persen dan sisanya pengembangan infrastruktur dan lain sebagainya.

"Kurikulum bagus, program akademik bagus, proses bagus berdampak pada kualitas universitas, sarana prasarana, SDM yang mumpuni sangat penting, dan ini sudah kami budgeting, sudah ada pelaksana sesuai kaidah tata kelola keuangan diawasi Kepala Kantor Pengawasan Internal UT, harapannya kualitas lulusan semakin bagus," ujarnya.

Perkembangan UT juga ditandai dengan kualitas lulusan yang berkualitas dari proses yang sudah dilakukan selama ini, pengembangan inovasi teknologi serta peningkatan SDM yang dilakukan, UT yang dulu dipandang sebelah mata kini memiliki serapan yang meningkat signifikan bahkan lulusan UT yang menembus CPNS mencapai lebih dari 9.000 lulusan, paling tinggi di Indonesia.

Lanjut Prof Ojat, pengelolaan keuangan di Universitas Terbuka juga diawasi lembaga internal yakni Satuan Pengawas Internal (SPI) dan eksternal.

Lembaga eksternal ada dari dalam negeri seperti Inspektorat, BPKP RI, dan juga forum internasional.

"Bukan hanya standar mutu tanah air, tapi juga global," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Satuan Pengawasan Internal (SPI) PTN BH Prof. Dr. Memed Sueb, S.E., M.S., Ak menjelaskan bahwa Rakernas ini menekankan pada tata kelola dan pertanggungjawaban keuangan di universitas yang berstatus PTN BH dengan kemandirian pengelolaan keuangan, sebagaimana prinsip PTNBH, di mana saat ini terdapat 21 PTNBH dan terus bertambah ke depannya.

Lanjutnya, risiko besar yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertanggungjawabkan pengelolaan dana karena diberikan kewenangan secara luas dibandingkan kampus yang masih berstatus satker atau BLU (Badan Layanan Umum).

"Di Indonesia ada 3 macam karakteristik, Satuan Kerja (Satker) pendanaannya dari pemerintah, kemudian BLU pendanaan 50 persen 50 persen dari pemerintah, dam PTNBH ini kelebihannya dapat mengelola dana secara mandiri, konsekuensinya harus bisa menghidupi bertanggung jawab pada kemandirian sehingga bisa bicara sampai ke dunia menjadi World Class University," bebernya.

"Peran SPI sebagai advisor menjadi sangat penting, jangan sampai perguruan tinggi PTNBH terperosok mengenai akuntabilitas mengenai keuangan," imbuh dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved