SOSOK Disel Astawa Disorot, Mundur di Pilkada Badung, Tak Direstui Putri Atau Operasi Senyap?

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ketua DPC Gerindra Badung, Wayan Disel Astawa menjadi sorotan setelah menyatakan mundur dari pencalonan di Pilkada Badung.

Disel Astawa sebelumnya telah dideklarasikan mendampingi Ketua DPC Golkar Badung, Wayan Suyasa.

Bahkan, paket Wayan Suyasa dan Disel Astawa itu dikenal dengan paket Wasudewa.

Baca juga: FINAL Giri Prasta Jadi Panglima, Geng Badung Solid, Rekomendasi PDIP Tunggu Teken Megawati

Hingga saat ini publik masih mempertanyakan alasan mendasar Disel Astawa mundur dari pencalonan Pilkada Badung itu.

Secara syarat, Wayan Suyasa dan Disel Astawa telah mendapatkan dukungan dari Koalisi KIM sehingga, dipastikan bisa melenggang di Pilkada Badung.

Namun, kini faktanya berbeda, Disel Astawa memilih berhenti di tengah jalan.

Baca juga: ARAH MEGAWATI di Pilgub Bali Kian Jelas, Harus Unggul Faktor Ini, Wayan Koster atau Giri Prasta?

Fatalnya, pengunduran diri Disel Astawa itu dilakukan 19 hari sebelum pendaftaran bakal pasangan calon Bupati Badung.

Pendaftaran bakal pasangan calon Pilkada Badung dilakukan pada 27-29 Agustus 2024.

Sedangkan Disel Astawa mengajukan pengunduran diri pada 8 Agustus 2024.

Dengan mundurnya Disel Astawa, kini Wayan Suyasa bertempur seorang diri sambil mencari pasangannya untuk maju di Pilkada Badung.

Berhembus kabar tak berjodohnya Wayan Suyasa dan Disel Astawa itu dikarenakan adanya hubungan yang tidak baik antara kedua pihak.

Sementara itu, Disel Astawa disebutkan  tidak mendapat restu dari keluarganya.

Jika alasannya restu keluarga, bukankah proses hingga memutuskan Wayan Suyasa dan Disel Astawa berpasangan telah dibahas jauh-jauh hari?

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Wasudewa, Agung Bagus Tri Candra Arka yang dihubungi Minggu 11 Agustus 2024 mengakui jika pengunduran diri memang disampaikan oleh Disel Astawa.

Hal ini lantaran Disel Astawa belum mendapatkan restu dari putri semata wayangnya.

"Pak Disel mundur untuk mendampingi Pak Wayan Suyasa dengan alasan tidak diberikan izin oleh putrinya," ujar Tri Candra.

Meski adanya pengunduran diri ini, DPD Partai Golkar Badung menurutnya tidak tinggal diam.

Bahkan tidak mengecilkan niat untuk maju dalam Pilkada 2024.

"DPD Golkar Badung berkemas dengan melakukan rapat dalam menentukan langkah kedepan. Bahkan tetap siap bertarung pada Pilkada 2024 ini," bebernya.

Politisi yang akrab disapa Gung Cok ini pun menyebutkan jika Partai Golkar pun tetap menjalin komunikasi Partai Gerindra.

Meski paket Wasudewa yang sebelumnya dipaketkan belum berjodoh.

"Yang jelas, DPD Golkar Badung memilki komitmen dalam mengusung paket Wasudewa pada Pilkada dan Golkar Badung tetap menjaga keharmonisan dengan Partai Gerindra," tegas anggota DPRD Provinsi Bali terpilih periode 2024-2029 tersebut.

Disingung kapan pengundiran resmi Disel Astawa, politisi Golkar ini menyebutkan sudah dilakukan pada 8 Agustus 2024 lalu.

Namun untuk koalisi antara Golkar dan Gerindra masih dalam pembahasan lebih lanjut.

"Hal ini kita akan bicarakan lagi. Kami juga menjaga keharmonisan dengan partai-partai di Badung dalam menjaga terciptanya kedamaian di Badung," imbuhnya.

Sementara Ketua DPC Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa saat dihubungi belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. Bahkan pihaknya mengaku masih ada kesibukan.

"Saya masih ada kegiatan di Sanur, saya belum bisa menjelaskan," jawabnya singkat.

Seperti diketahui, Partai Golkar kini memiliki lebih dari 20 persen kursi di DPRD Badung atau 11 kursi yang berhasil diraih.

Dari jumlah tersebut Golkar dapat mengajukan calon sendiri pada Pilkada Badung tanpa ada koalisi.

Sedangkan Gerindra baru memiliki 4 kursi di DPRD Badung belum dapat memunculkan calon sendiri. (*)