Music Zone
Meriahkan Program Virama Indonesia Bertutur 2024, Isyana Sarasvati: Tahun Ini 1 Dekade Aku Berkarya
Prestasinya diakui secara internasional dengan penghargaan seperti Rolling Stones Awards dan Mnet Asian Music Awards.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Tiga program Indonesia Bertutur 2024, yakni yaitu Anarta, Kiranamaya, dan Virama berlangsung di Peninsula Island, Kawasan Pariwisata The Nusa Dua mulai hari ini Rabu 14 Agustus hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Program Virama hadir sebagai panggung pertunjukan musik populer, dan merupakan kurasi dari kekayaan ragam musik ini di Nusantara dan sekitarnya.
Di Indonesia Bertutur 2024, Virama membawa kemeriahan bagi masyarakat luas, dilengkapi dengan bazar produk makanan dan kerajinan UMKM.
Dan pada sore menjelang malam tadi program Virama dibuka penampilan dadi Isyana Sarasvasti. Lagu berjudul Lexicon jadi pembuka penampilan Isyana Sarasvati dan The Tuttis.
Usai membawakan Lexicon, lalu lanjut lagu Sikap Duniawi-Ending Baru dan Mindblowing! Isyana menyapa seluruh penonton Indonesia Bertutur 2024 yang hadir di Peninsula Island.
Baca juga: Para Orang Tua yang Anak-anaknya Lakukan Aksi Trek-Trekan di Kuta Selatan Dipanggil Polisi
Baca juga: Jembrana Peringati HUT Provinsi Bali ke-66, Membangun Bali Yang Maju dan Sejahtera
“Kali ini aku lagi ada di acara festival Indonesia Bertutur 2024. Tepuk tangan untuk Indonesia Bertutur. Terima kasih banyak telah mengundang dan memberikan kesempatan saya untuk memperkenalkan musik-musik ku ini disini,” ucap Isyana yang melanjutkan membawakan lagu MAD.
Tampil selama sekira satu jam Isyana Sarasvati membawakan total 10 lagu baik dari album lama maupun album terbarunya.
Mulai dari lagu berjudul Heaven, Kau Adalah, Ada-Ada Aja, My Mistery - IL Sogno, IL Sogno dan sebagai penutup Isyana membawakan Unlock The Key.
“Apa kabar? By the way tahun ini aku tuh satu dekade berkarya. Jadi aku tidak nyangka juga Isyana Sarasvati itu sudah 10 tahun,” ucapnya.
“Dan makasih banget buat teman-teman terutama isyanation tercinta yang mengikuti aku dari awal dengan musik-musik ku yang cukup ekstrem ini sampai hari ini tetap bertahan dan mensupport aku apa adanya. I Love You Too..,” sambung Isyana.
Menurutnya bermusik adalah media untuk berekspresi, karena memang bermusik medium untuk aku berekspresi yang paling utuh dan bisa menemukan Isyana yang sejati lewat musiknya.
“Dan namanya juga manusia selalu berevolusi itu pun yang digambarkan musik-musik berevolusi. Sebagai manusia selalu berubah dan cara ku berekspresi adalah lewat musik,” tutur Isyana.
Ia pun kembali berterimakasih kepada seluruh Isyanation (sebutan fans base Isyana Sarasvati) yang telah menemaninya hingga satu dekade terakhir.
“Isyanation sudah menemani aku selama 10 tahun thank you so much. Aku mau konser tunggal akhir tahun ini harus nonton ya bulan November di Jakarta. Mohon doa dan restunya. Dan untuk merayakan satu dekade aku ingin membawakan lagu-lagu yang sedikit nostalgic kali ini,” imbuh Isyana.
Isyana Sarasvati dikenal sebagai salah satu musisi muda paling berpengaruh di Indonesia. Dibesarkan dalam keluarga pendidik, ia diperkenalkan ke dunia musik pada usia empat tahun oleh ibunya yang merupakan seorang guru musik.
Sejak itu, peraih banyak penghargaan ini telah mempelajari dan menguasai sejumlah instrumen musik termasuk piano, electone, flute, biola, dan saksofon.
Pada usia 16 tahun Isyana menerima beasiswa dari pemerintah Singapura untuk belajar pertunjukan musik di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura.
Selanjutnya, ia tergabung dalam program beasiswa penuh di NAFA yang bekerja sama dengan The Royal College of Music London di bawah Bachelor of Music dengan Honours Funded Degree Programme.
Pada tahun 2015, ia lulus dari NAFA dengan gelar Bachelor of Music (B.Mus) dan menerima penghargaan sebagai Lulusan Terbaik.
Keunikan Isyana di dunia musik terletak pada vokalnya yang kuat dan jernih, mampu mencapai nada tinggi dengan pengendalian vokal yang luar biasa.
Dalam karya-karyanya, ia sering menggabungkan berbagai genre seperti pop, klasik, jazz, rock, dan metal, menciptakan pengalaman mendengarkan yang unik.
Lirik-liriknya yang mendalam dan reflektif sering menyoroti tema-tema emosional dan aspek kehidupan manusia. Isyana memulai debutnya di dunia musik pop dengan merilis single “Keep Being You” (2014) dan “Tetap Dalam Jiwa” (2015).
Debut ini diikuti dengan perilisan album EXPLORE! (2015) dan Paradox (2017) yang masih kental dengan aura pop. Album-album berikutnya, seperti LEXICON (2019), mulai menunjukkan evolusi musiknya, di mana ia banyak mengandalkan elemen piano klasik.
Album ISYANA (2023) memperlihatkan eksplorasi lebih jauh, menggabungkan elemen musik klasik dengan metal dan hard rock.
Di luar album-album di atas, Isyana menelurkan beberapa single dan EP seperti “Heaven” (2018), “1+1” (2021), “Yth: NAIF” (2021), dan yang terbaru, “Aku Rindu” (2024).
Ia pun tercatat melakukan kolaborasi dengan beberapa musisi dalam beberapa karyanya, diantaranya Afgan, Rendy Pandugo, Raisa, Rayi RAN, Gamaliel, Rara Sekar, dan Diskoria.
Selama kariernya, Isyana telah diganjar sekitar 57 penghargaan, termasuk Anugerah Musik Indonesia, Billboard, dan Piala Maya.
Prestasinya diakui secara internasional dengan penghargaan seperti Rolling Stones Awards dan Mnet Asian Music Awards.
Pada 2020, ia mendirikan label rekaman, REDROSE RECORDS, yang semakin mengukuhkan posisinya di industri musik Indonesia.(*)
Music Zone: Single Ketiga Jembatan Jiwa, Penghubung SIRA Menuju Album Mini |
![]() |
---|
Gebrax Drum Competition Akan Digelar Di Bali, Peserta Cakup Asia Tenggara |
![]() |
---|
Music Zone: Gede Gangga Mahadita X Factor Rilis Single Angkasa Raya, Kisahkan Pedihnya Kehilangan |
![]() |
---|
MUSIC ZONE : Sapa Penggemar, Sthala Ubud Village Jazz Festival Edisi 12 Hadir di Bali |
![]() |
---|
Music Zone: Musisi Solo Bali Deva Rilis Album Perdana ‘Pendevasaan’, Angkat Kisah Gagal Move On |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.