Potensi Megathrust di Selatan Bali, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar: Secara Umum Relatif Aman

Sejarah mencatat bahwa gempa bumi besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada tahun 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempabumi besar terakhir Ment

Istimewa
Ilustrasi gempa - Potensi Megathrust di Selatan Bali, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar: Secara Umum Relatif Aman 

Potensi Megathrust di Selatan Bali, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar : Secara Umum Relatif Aman

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Sejarah mencatat bahwa gempa bumi besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada tahun 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempabumi besar terakhir Mentawai-Siberut terjadi pada tahun 1797 (usia seismic gap 227 tahun). 

Artinya kedua seismic gap tersebut perioditasnya sudah lama.

Para ahli menduga bahwa zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut merupakan zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. 

Baca juga: ANALISIS Gempa Megathrust di Bali 9 SR, Warga Kuta, Nusa Dua dan Lainnya Perhatikan Alat ini

Seismic gap ini harus diwaspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. 

Potensi gempabumi pada Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut bukan hal baru, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi gempa dan tsunami Aceh 2004.

Terkait statement BMKG : Gempabumi di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut “Tinggal Menunggu Waktu” yang telah disampaikan sebelumnya, hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, namun bukan berarti akan segera terjadi gempa dalam waktu dekat. 

Baca juga: ANCAMAN Gempa Megathrust 9 SR Hantui Bali, Simak Bangunan Tenggelam ke Dalam Tanah dan Tsunami

Dikatakan “tinggal menunggu waktu” disebabkan karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar, sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi.

“Sampai dengan saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat dan akurat (kapan, di mana dan berapa kekuatannya), sehingga tidak dapat diketahui kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya,” ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, Senin 19 Agustus 2024.

Disinggung bagaimana mengenai potensi megathrust di Selatan Bali?

Baca juga: BMKG Prediksi Gempa Megathrust 9,0 SR Guncang Bali, Ini yang Harus Dilakukan Masyarakat  

Cahyo Nugroho menyampaikan relatif aman.

“Berdasarkan pengamatan kegempaan di Selatan Bali, secara umum relatif aman dengan didominasi gempabumi magnitudo 3 hingga 4,” ungkapnya.

Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa seperti melaut, berdagang dan berwisata di pantai. 

Jika merasakan gempabumi kuat dengan durasi yang lama, segera keluar rumah dan menjauhi pantai. 

“Informasi potensi gempa Megathrust yang berkembang saat ini bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga diharapkan tidak dimaknai secara keliru seolah akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Cahyo Nugroho.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved