Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 140 141, Kurikulum Merdeka: Tugas 2

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal mapel bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 140 141 Kurikulum Merdeka.

|
Buku Pdf Bahasa Indonesia
Cover Buku Bahasa Indonesia Kelas 10 - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 140 141, Kurikulum Merdeka: Tugas 2 

3. System

Perbaikan kata yang benar: sistem 

Kaidah penulisan kata serapan: y menjadi i jika lafalnya ai atau i

4. Proclamator

Perbaikan kata yang benar: proklamator 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k

5. Acclamation

Perbaikan kata yang benar: aklamasi 

Kaidah penulisan kata serapan: cc di depan o, u, dan konsonan menjadi k

6. Club

Perbaikan kata yang benar: klub 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k

7. Commision

Perbaikan kata yang benar: komisi 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k

8. Conference

Perbaikan kata yang benar: konferensi 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k

9. Politic

Perbaikan kata yang benar: politik 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k

10. Economy

Perbaikan kata yang benar: ekonomi 

Kaidah penulisan kata serapan: c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k, y menjadi i jika lafalnya ai atau i

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 128 129, Kurikulum Merdeka: Kisah Mohammad Hatta

Soal Halaman 141

Tugas 2

Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan isi cerita hikayat tersebut dalam bentuk cerpen.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 141

Tugas 2

Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan isi cerita hikayat tersebut dalam bentuk cerpen.

Jawaban: 

Hikayat Si Miskin

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga hidupnya sengsara. Oleh sebab itu ia dikenal sebagai si Miskin. Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki di Negeri Antah Berantah di bawah pimpinan Maharaja Indera Dewa. Ke manapun mereka pergi selalu diusir penduduk dengan disertai penganiayaan. Malam hari mereka tidur di hutan dan siang harinya mereka berkeliling mencari rezeki. Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan buah mangga yang ada di taman raja. Tapi Si Miskin menolaknya sehingga si isteri menangis. Kemudian si Miskin menerima permintaannya, tetapi Si Miskin hanya membelikan buah mangga dari pasar sehingga ditolak oleh isterinya. Pada akhirnya dengan rasa takut dan terpaksa ia menghadap raja dan memohon mempelam. Setelah ia mendapatkannya, ia segera pulang dan memberikan mangga itu kepeda isterinya. Setelah tiba saatnya, lahirlah anak laki-laki pertama mereka yang diberi nama Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih sayang.

Pada suatu hari, ketika sedang menggali tanah, si Miskin mendapat tajau berisi emas yang tidak akan habis sampai ke anak cucunya. Dengan takdir Allah, di tempat itu berdirilah sebuah kerajaan komplit dengan perlengkapannya. Kemudian Si Miskin mengganti namanya menjadi Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Dan negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anak kedua mereka bernama Nila Kesuma.

Maharaja Indera Dewa menjadi iri hati atas kemasyhuran Negeri Puspa Sari dan kebaikan hati Raja Indera Angkasa. Ketika Maharaja Indera Angkasa mencari ahli nujum untuk meramalkan nasib putera-puterinya, Maharaja Indera Dewa memanfaatkan hal tersebut untuk menghancurkan Negeri Puspa Sari. Atas bujukan jahat Maharaja Indera Dewa, para ahli nujum mengatakan bahwa kelak Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangkan celaka bagi orangtuanya. Maharaja Indera Angkasa percaya pada ramalan palsu tersebut dan dengan berat hati ia memerintahkan kedua puteranya pergi selama-lamanya. Sepeninggal putera-puterinya, Negeri Puspa Sari musnah terbakar dan Maharaja Indera Angkasa menjadi miskin kembali.

Sesampainya di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon beringin dan mereka menangkap seekor burung untuk dimakan. Ketika Marakarmah mencari api ke kampung, ia disangka seorang pencuri dan ia dipukuli orang banyak, kemudian dibuang ke laut. Nila Kesuma ditemukan oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.

Nasib Marakarmah di lautan terus hanyut dan terdampar di pangkalan raksasa. Di sana ia bertemu dengan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang ditawan oleh raksasa. Mereka berdua mencoba melarikan diri dari pulau itu dengan menumpang sebuah kapal. Nahkoda kapal menginginkan cahaya Chairani sehingga ia mendorong Marakarmah kelaut, kemudian ia ditelan oleh ikan nun yang pada akhirnya terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan. Atas petunjuk burung rajawali, Nenek Kebayan mengeluarkan Marakarmah dari perut ikan nun itu. Kemudian Marakarmah dijadikan anak angkat Nenek Kebayan.

Setiap hari Marakarmah membantu Nenek Kebayan menjual bunga yang akhirnya membuat ia bertemu kembali dengan isterinya Cahaya Chairani. Karena cerita dari Nenek Kebayan tentang Raja Mangindera Sari, Marakarmah kemudian mengetahui bahwa puteri yang ditemukan Raja Mangindera Sari itu adalah adiknya sendiri, kemudian ia menemui adiknya itu. Lalu ia membunuh nahkoda kapal yang jahat itu. Selanjutnya Marakarmah mencari ayah bundanya, dan dengan kesaktiannya ia menciptakan kembali kerajaan Puspa Sari seperti dahulu kala. Kemudian ia mengalahkatn Negeri Antah Berantah, yang kemudian dipimpin oleh raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam cahaya.

Disclaimer: 

Itu dia kunci jawaban dan soal ulasan bahasa Indonesia kelas 10.

Pembahasan dan kunci jawaban ini hanya digunakan sebagai panduan belajar siswa.

Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal terlebih dahulu secara mandiri. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved