Berita Bali

Kisah Jatuh Bangun Pemilik Denara Bali, Nyaris Bangkrut Hingga Makan Saja Susah, Kini Bisnis Moncer

Sathya Narayana, anak muda asli Bali harus jatuh bangun membangkitkan usaha lokal yang dirintis orangtuanya yang kini terkenal dengan nama Denara Bali

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Adrian
CEO Denara Bali, Sathya Narayana saat menceritakan kisahnya. 

Kemudian tantangan yang dihadapinya ialah mempelajari tentang standar mutu, quality control dan persaingan dunia usaha personal care lainnya.

"Bukan hal negatif, pertumbuhan UMKM begitu hebat, pesat dan bergairah, ini yang memacu saya untuk membentuk positioning dan branding," ujar dia.

Sathya pada akhirnya mampu membangkitkan lagi usaha Denara Bali dengan berinovasi dari segi strategi penjualan dengan merambah digitalisasi. 

Jika sebelumnya hanya mengandalkan ritel, Denara Bali kini juga memanfaatkan platform online seperti Tokopedia dan ShopTokopedia.

Di samping pemasaran, Sathya juga fokus mengembangkan beragam produk yang memanfaatkan bahan baku lokal dari kekayaan alam Indonesia. 

"Contohnya, kami memakai kunyit untuk produk Heritage Edition varian turmeric, lidah buaya, bengkoang, dan rumput laut," kata dia.

"Kami juga melibatkan puluhan karyawan untuk berkarya lewat Denara Bali karena kami ingin memberi dampak bagi masyarakat sekitar, termasuk dengan ibu rumah tangga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan usia dan pendidikan," jabar Sathya.

Sejak mengikuti beragam kampanye dan menggunakan fitur di Tokopedia dan ShopTokopedia, omzet Denara Bali meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan sebelum mengikuti kampanye dan fitur Tokopedia dan ShopTokopedia, yang berkontribusi sebesar 25 persen terhadap penjualan Denara Bali

Melalui Tokopedia dan ShopTokopedia, Denara Bali juga mampu menjangkau pelanggan yang lebih luas lagi, di luar Pulau Bali

Beberapa produk terlaris Denara Bali seperti body scrub, hand and body lotion, dan natural soap. 

Denara Bali pun serius memanfaatkan platform tersebut dengan membentuk tim marketing yang didalamnya mencakup content creator yang fokus membuat beragam konten menarik serta mengamati beragam tren. 

Bagi Sathya, hal itu menjadi strategi soft selling yang menggabungkan tren di masyarakat dengan tema khusus dan identitas Denara Bali yang menghadirkan harmoni antara keindahan alam dan rangkaian kecantikan, memberikan sentuhan alami yang memancarkan pesona Pulau Dewata.

Sektor UMKM memberikan kontribusi besar terhadap PDB Indonesia, yaitu lebih dari 60 persen. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Bali selama kuartal III 2023 tumbuh sebesar 5,35  persen (y-o-y), dimana pertumbuhan tersebut didukung kontribusi UMKM lokal. 

Pemerintah Provinsi Bali pun mencatat jumlah UMKM di Bali meningkat pesat selama lima tahun terakhir, yaitu lebih dari 13.000 UMKM pada tahun 2019, kemudian terjadi peningkatan sebanyak lebih dari 443.000 UMKM pada tahun 2023.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved