UMKM Bali

Tjokorda Kembangkan Produk Teh Berkualitas di Bali, Brew Me Tea Mendunia, Libatkan Petani Lokal

Brew Me Tea diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi salah satu produk lokal yang mendunia. Libatkan puluhan petani lokal

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Media workshop di perkebunan teh, Tabanan, Bali, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore - Tjokorda Kembangkan Produk Teh Berkualitas di Bali, Brew Me Tea Mendunia, Libatkan Petani Lokal 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Berawal dari suburnya perkebunan di Tabanan yang memproduksi teh kering dari tanaman teh yang dibudidayakan secara massal di Pulau Bali

Ide tercetus dari Tjokorda Alit Darma Putra untuk mengembangkan teh sebagai hasil budidaya melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dirintis. 

Hal itu selaras dengan sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada kuartal III tahun 2023, sektor pertanian tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 1,46 persen (y-o-y) dan berkontribusi sebesar 13,57 persen ke PDB nasional. 

Baca juga: UMKM Domu Wire Craftsman: Menghidupkan Kembali Warisan Sumba dalam Karya Seni Anyaman Kawat

Tjokorda mengembangkan produk teh artisan berkualitas dan dikemas dengan desain unik yang mencerminkan produk teh premium dan kekinian yang diberi nama Brew Me Tea

Director Brew Me Find Blend ini membudidayakan perkebunan teh secara organik maupun non-organik, baik teh hitam, teh hijau, teh oolong, white peony, silver needle, maupun matcha tea.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi teh nasional pada tahun 2022 sebesar 136.800 ton.

Usaha teh ikonik Bali ini juga buah pemikiran panjang seorang pengusaha asal Bali, Ir. Ketut Gede Yudantara, dengan visi menjadikan Bali tidak hanya terkenal dengan pariwisatanya, tetapi juga dikenal dengan produk-produk berkualitas, salah satunya minuman teh.

Brew Me Tea yang dilahirkan Tjokorda diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi salah satu produk lokal yang mendunia. 

“Di awal tahun 2000-an, banyak produk teh premium yang beredar di Indonesia maupun di Pulau Bali merupakan produk impor, sehingga kami ingin dapat menyaingi produk impor tersebut," kata Tjokorda di perkebunan miliknya dalam acara media workshop, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore. 

Terbukti, di pasar produk teh artisan di Bali, usaha yang dirintisnya sudah menguasai pasar yang mulai merambah pasar di luar Pulau Bali, seperti Jakarta, Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, bahkan merambah pasar internasional. 

Usaha tehnya dibentuk dengan pemikiran keberlanjutan, memperhatikan tata kelola yang transparan untuk sebuah produk premium dengan berlandaskan pada prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). 

Pihaknya juga konsisten melakukan pengujian secara terus-menerus dan inovasi berkelanjutan yang terus ditingkatkan untuk menghadirkan produk-produk dengan kualitas terbaik dan berbeda. 

Dalam upaya tampil unggul di tengah persaingan pasar teh artisan, ia terus berbenah dalam berbagai aspek, seperti pengolahan perkebunan, pelatihan bagi karyawan, serta melakukan koordinasi yang efektif agar dapat terus relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Sejak awal membangun usaha ini, kedua pendiri itu memiliki tujuan untuk dapat memberdayakan petani lokal melalui bisnis usaha teh yang menghasilkan racikan berkualitas premium. 

Hingga kini, Brew Me Tea melibatkan puluhan petani teh di sekitar Bali untuk seluruh proses penanaman tanaman hingga pemetikan daun teh. 

Pihaknya juga memanfaatkan platform online seperti Tokopedia agar produknya bisa diakses masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, bahkan penjualan online dikatakannya bisa mencapai 80 persen dan selalu relevan dengan perkembangan zaman.

Director of Communication Tokopedia and TikTok E-commerce, Nuraini Razak, melihat besarnya potensi produksi teh di Indonesia, pihaknya menggencarkan deretan inisiatif untuk memberikan panggung lebih bagi para produsen maupun penjual teh untuk menjangkau pasar yang lebih luas, di antaranya melalui inisiatif Beli Lokal dan Tokopedia NYAM!. 

“Brew Me Tea merupakan salah satu dari banyak pelaku UMKM teh di Tokopedia dan ShopTokopedia yang melibatkan puluhan petani teh di sekitaran Bali untuk seluruh proses panen pucuk teh, mulai dari penanaman hingga pemetikan," kata Nuraini.

Dalam membantu pelaku usaha meningkatkan daya saing bisnis, Tokopedia rajin berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk pemerintah seperti dengan Kelas Maju Digital dan Kelas Perempuan Maju Digital yang bekerja sama dengan pemerintah untuk melatih pelaku UMKM, termasuk perempuan, dalam berbisnis online, salah satunya literasi keuangan dalam mengelola usaha. 

"Sejumlah kelas pelatihan sudah diadakan sejak tahun 2022, dan berhasil mengedukasi lebih dari 20.000 UMKM lokal di 73 wilayah," jelasnya.

Pusat Edukasi Seller dan Shop Academy juga menjadi halaman edukasi berbisnis online yang bisa diakses siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. 

Di halaman ini, sudah ada ratusan modul edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha dari berbagai skala.

Dari berbagai inisiatif yang digencarkan Tokopedia berkomitmen untuk membantu UMKM lokal, mendorong tren belanja online, baik secara nasional maupun secara khusus di Bali

"Kampanye Beli Lokal di Tokopedia mendorong kategori produk Makanan dan Minuman menjadi salah satu kategori produk yang paling laris selama enam bulan terakhir secara nasional, dengan kenaikan penjualan yang mencapai hampir 2 kali lipat," ujar Nuraini. 

“Kampanye Beli Lokal juga terbukti telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa daerah dengan jumlah transaksi paling tinggi lewat kampanye Beli Lokal di Tokopedia, antara lain, seluruh Pulau Jawa, Bali, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Lampung,” ungkap Nuraini.

Tokopedia juga melihat dampak positif dari Beli Lokal terhadap UMKM Bali, terbukti dari kenaikan penjualan brand lokal Bali yang mencapai hampir 1,5 kali lipat selama kampanye Beli Lokal berlangsung.

Selain itu, di ShopTokopedia, tercatat daerah yang mengalami kenaikan tertinggi jumlah transaksi lewat kampanye Beli Lokal, yaitu Sumatra Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali, dengan rata-rata kenaikan hingga lebih dari 2,5 kali lipat.

"ShopTokopedia mencatat kampanye Beli Lokal mendorong penjualan beberapa kategori, khususnya di Bali. Misalnya, kategori Makanan dan Minuman mengalami lonjakan penjualan lebih dari 7 kali lipat selama enam bulan pertama kampanye Beli Lokal berlangsung," pungkas Nuraini. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved