Pilkada Bali 2024
2 Paslon Gubernur Bali Ikuti Pemeriksaan Kesehatan di RSBM, Saat Tes Saling Tegur Sapa dan Bercanda
Wayan Koster datang pada pukul 06.40. Dan I Made Muliawan Arya atau De Gadjah hadir pada pukul 06.55 Wita
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali yang akan bertarung pada Pilgub 2024 mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan secara bersamaan, Minggu 1 September 2024.
Mereka pun berbagi rahasia untuk menjaga kesehatan masing-masing.
Pasangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta atau Koster-Giri dan I Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana atau Mulia-PAS mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Sanur, Denpasar.
Calon pertama yang hadir yakni Putu Agus Suradnyana sekitar pukul 06.26 Wita. Kemudian disusul I Nyoman Giri Prasta pukul 06.31 Wita.
Baca juga: Wayan Koster - Giri Prasta Daftar ke KPU Bali, Diiringi 2.500 Orang dengan Parade Budaya
Selanjutnya Wayan Koster datang pada pukul 06.40. Dan I Made Muliawan Arya atau De Gadjah hadir pada pukul 06.55 Wita.
Koster mengatakan dirinya melakukan persiapan sesuai dengan arahan pihak rumah sakit.
Dirinya bersama calon wakilnya Giri Prasta mengikuti puasa minimum 8 jam.
"Saya sudah puasa. Pak Nyoman Giri juga puasa," kata Koster kepada awak media sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan.
Koster pun mengungkapkan kiat-kiatnya menjaga kesehatan dengan meminum ramuan.
"Kiat-kiat jaga kesehatan, minum ramuan," ujarnya.
Sementara Giri Prasta mengatakan dirinya menjaga pola makan dan olahraga secara disiplin.
Adapun De Gadjah dan PAS mengaku sangat siap mengikuti cek kesehatan ini.
Apalagi keduanya sama-sama suka olahraga sehingga yakin semua akan berjalan lancar.
"Kami sebagai calon pemimpin mengikuti proses sebagai bakti kami. Dan kami ini hobi olahraga, kami rasa semua berjalan lancar," katanya.
Seperti paslon lain, De Gadjah dan PAS juga mengaku menjalani puasa 8 jam sebelum pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan Lengkap
Paslon Koster-Giri dan Mulia-PAS mengikuti cek kesehatan mulai dari pukul 07.00 hingga 13.00 Wita.
Selama 7 jam kedua paslon menjalani pemeriksaan berbagai item baik jasmani maupun rohani.
"Astungkra tes kesehatannya berlangsung hari ini jam 7 pagi sampai sekarang jam 1. Kami ikuti semua item yang ditentukan sesuai persyaratan yang dilakukan oleh tim dokter secara lengkap dan semua berjalan lancar," kata Koster usai pemeriksaan kesehatan.
Gubernur Bali periode 2018-2023 ini juga menyebut, sepanjang berkarir di politik, ini adalah tes kesehatan paling lengkap yang dijalaninya.
"Saya ikut tes ketika anggota DPR dan kemudian Gubernur Bali periode pertama, yang kali ini pemeriksaannya paling lengkap. Semua tersedia di RS Bali Mandara ini," katanya.
Bagi Koster, ini adalah pemeriksaan paling komprehensif dan ia senang menjalaninya.
Ia menyebut pemeriksaan yang dilakukan dua kali lebih banyak dari yang pernah diikutinya.
Dengan tes lengkap ini, Ketua DPD PDIP Bali ini pun mengaku menjadi tahu tentang kondisi kesehatannya secara keseluruhan.
"Kesehatan memang menjadi perhatian serius, apalagi menjadi kepala daerah yang memikirkan banyak beban permasalahan," ujar politikus asal Buleleng ini.
Koster berharap hasil pemeriksaan ini sesuai dengan harapan, sehat lahir batin, jasmani, dan rohani.
Sementara itu pasangan Mulia-PAS juga mengaku menjalani pemeriksaan kesehatan dengan lancar.
"Semua berjalan lancar," kata De Gadjah usai pemeriksaan.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini mengaku baru pertama mengikuti medical checkup komplit.
"Sebelumnya pas di dewan juga ada cek kesehatan. Tapi ini pertama yang lengkap," imbuhnya.
Dirinya mengaku tak ada persiapan khusus dan hanya mengikuti anjuran dari rumah sakit.
"Kami juga sudah rutin olahraga terus sehingga ikuti proses," paparnya.
Sementara Agus Suradnyana mengatakan semua sehat dan baik melewati prosedur tambahan.
Sehingga dirinya bisa sekalian cek lab secara lengkap.
"Sekalian cek lab untuk mengetahui kekurangan dan bisa konsultasikan dengan dokter, ternyata sehat semua," katanya.
Meski bersaing pada kontestasi Pilgub Bali 2024, para paslon tampak akrab selama menjalani tes kesehatan.
Mereka saling tegur sapa dan berbincang dengan paslon lain.
"Tadi itu kawan semua, De Gadjah udah kayak adik. Tidak aaa rasa apa-apa, biasa aja," kata Koster.
Hal senada diungkapkan De Gadjah. Meskipun bertemu paslon lain, dirinya mengaku tak ada masalah.
"Kami baik-baik saja, bercanda, tegur sapa. Demokrasi ini tidak ada lawan, semua berkompetisi sehat untuk layani masyarakat," ujar politikus asal Denpasar ini.
Adapun Direktur RSBM, I Gusti Ngurah Putra Jaya, mengatakan pemeriksaan yang dilakukan sama dengan untuk Pilpres.
Hal ini sesuai dengan PKPU yang digunakan dalam Pilkada kali ini.
Hari ini dan besok, pihaknya akan melaksanakan rapat pleno dari hasil pemeriksaan kesehatan ini.
"Kelihatannya semua hasilnya bagus-bagus," katanya.
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, mengatakan hasil pemeriksaan kesehatan ini akan keluar dua sampai tiga hari.
"Besok (hari ini, red) mereka akan mengikuti pemeriksaan lagi sekali," imbuhnya.
Cek Keaslian Ijazah
Setelah kedua paslon melakukan pendaftaran dan sembari mengikuti tes kesehatan, KPU Bali melakukan pengecekan administrasi dari para paslon yang bertarung di Pilgub Bali.
KPU Bali mengecek keabsahan surat-surat yang digunakan sebagai perayaratan termasuk keaslian ijazah.
"KPU mengecek hasil dari syarat administratif kemarin. Cek untuk keabsahan syarat-syarat terutama ijazah. Ada yang ke Jakarta, saya standby di Bali," kata Lidartawan.
Ia menyebut untuk syarat pencalonan kedua paslon ini sudah sah sehingga pendaftaran diterima.
Sementara untuk syarat calon sudah lengkap, namun untuk sah atau tidaknya harus dilakukan pengecekan kembali.
"Untuk syarat calon kami cek kembali. Seperti keterangan pengadilan dan lain sebagainya. Cek betul nama sama KTP apa ada kesalahan. Akan kami kasi waktu perbaikan sambil berproses sampai tanggal 22 ditetapkan," katanya.
Ia menyebutkan, calon harus memenuhi syarat pendaftaran pencalonan dan syarat calon.
"Yang terpenting dukungan partai benar atau tidak sejumlah minimal persyaratan. Ini implikasi dari Putusan MK yang kami laksanakan," terangnya.
Selanjutnya pada 22 September dilakukan penetapan calon dan 23 September melakukan pengundian nomor urut.
Tiga hari setelah penetapan akan dilaksanakan kampanye dan pihaknya akan merencanakan penerapan green election.
KPU Bali akan mengajak paslon untuk ikut menanam pohon di 1.000 titik secacara serentak dan disiarkan langsung lewat 1.000 zoom. (sup)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.