bisnis
Tiket Penerbangan Domestik Akan Turun 10 Persen, Selama Ini Kemahalan, Lebih Murah ke Luar Negeri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan akan ada penyesuaian harga tiket.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Harga tiket penerbangan domestik masih terbilang mahal. Saking mahalnya, masyarakat justru lebih tertarik liburan ke luar negeri karena harga tiket pesawatnya lebih murah. Harga tiket domestik naik sejak mulai memasuki high season.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan akan ada penyesuaian harga tiket. Ia menjelaskan ada tiga komponen yang membuat tiket penerbangan domestik harganya mahal.
“Sudah ada tiga komponen utama yang akan dilakukan penyesuaian. Tiga komponen ini penyebab harga tiket domestik tinggi di antaranya pajak, biaya masuk, avtur,” jelas, Sandiaga saat kunjungan ke Bali, Sabtu (31/8).
Baca juga: RA Tewas Dikeroyok 6 Napi Sehari Setelah Masuk Rutan, Polisi Sebut Berawal Cekcok Mulut, Ada Luka!
Baca juga: WNA Rusia Diamuk Massa! Diduga Hendak Rampok Mobil di Blahbatuh
Kata dia, presiden telah meminta agar harga tiket penerbangan domestik disesuaikan. “Tiga hal ini presiden sudah minta untuk disesuaikan dan diharapkan Oktober nanti dengan berbagai penyesuaian kebijakan harga tiket bisa turun paling tidak 10 persen,” ujar dia.
Sandiaga mengatakan, dengan turunnya harga tiket penerbangan domestik, nanti mendekati Natal dan Tahun Baru, harga tiket domestik bisa terjangkau. Dengan demikian pariwisata di dalam negeri bisa lebih bergairah lagi.
Potensi Desa Les
Dalam kunjunganya, Sandiaga datang ke Desa Les, Buleleng. Desa ini dipilih sebagai Desa Wisata Ramah Perempuan (DWRP). Kata Sandi, Desa Les memiliki satu tradisi kearifan lokal yang berbeda dengan desa-desa lain di Bali yakni tidak ada pembakaran jenazah.
Sandi meyakini hal ini bisa menjadi daya tarik wisata. Ia meminta Desa Les menyiapkan konsep pariwisata berbasis kelestarian lingkungan yang lebih kuat lagi. Dilihat beberapa produk dari Desa Les sangat mendukung minat wisatawan datang.
“Jika ini saya garis bawahi segera diputuskan pemerintahan selanjutnya untuk membangun Bandara Bali Utara di bagian timur Desa Les akan menjadi zona pertama ini harus disiapkan betul SDM-nya. Bali utara ini harus berbasis komunitas dan budaya, lingkungan berkualitas dan berkelanjutan,” kata dia.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan perlu dorongan kembali untuk peran perempuan di Desa Wisata ramah perempuan agar betul-betul memanfaatkan peluang dan kesempatan ini jangan disia-siakan.
Di desa wisata terdapat tujuh indikator, salah satunya partisipasi perempuan. untuk menghadirkan 30 persen peran serta perempuan masih sangat susah maka secara kriteria masih 15 persen. “Bagi perempuan yang ada di Desa Les, kami harapkan jangan sia-siakan kesempatan ini untuk peluang yang ada,” pesannya. (sar)
Inisiatif Strategis Telkom Solution, Komitmen Sebagai Digital Transformation Enabler |
![]() |
---|
USUNG 4 Pilar Strategis, Telkom Indonesia AI Center of Excellence Hadir Sebagai Enabler Ekosistem AI |
![]() |
---|
PMI Manufaktur Indonesia Kembali Ekspansi |
![]() |
---|
PENGGUNA QRIS Tap Tembus 47,8 Juta, ASPI Catat 39,9 Juta Merchant Menerima QRIS, BI Pengguna Tumbuh! |
![]() |
---|
Setyanto Hantoro Ungkapkan Komitmen Danantara, untuk Jadikan Indonesia Pusat Data Regional di Batic |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.