Berita Bali

Total Anggaran Buat Kereta di Bali Habiskan USD 20 Miliar, Pembangunan Dimulai Dari Bandara

April nanti untuk mendatangkan 10 tunnel boring machine (TBM) untuk proyek ini yang sepenuhnya dibiayai oleh PT BIP sebagai partner investor.

tribun bali/ni luh putu wahyuni sari
Pemprov Bali bersama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) dan PT Bumi Indah Prima (BIP) adakan upacara Ngeruwak Transit Oriented Development di Sentral Parkir Kuta, Badung pada, Rabu 4 September 2024 - Total Anggaran Buat Kereta di Bali Habiskan USD 20 Miliar, Pembangunan Dimulai Dari Bandara 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Pemprov Bali bersama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) dan PT Bumi Indah Prima (BIP) adakan upacara Ngeruwak Transit Oriented Development di Sentral Parkir Kuta, Badung, Rabu 4 September 2024. 

Upacara ini merupakan sebuah tanda dimulainya pembangunan Bali Urban Subway pada fase 1 dan fase 2. 

Untuk proses pembangunan selanjutnya akan dilakukan penyelidikan tanah dan juga kegiatan konstruksi di jalur subway. 

Total anggaran yang dibutuhkan untuk empat fase USD 20 miliar yang sepenuhnya dibiayai investor. 

Baca juga: Bule Rusia Perampas Mobil di Gianyar Pakai Kitas Investor, Miliki Usaha dengan Klasifikasi Rendah 

Sedangkan untuk dua fase menghabiskan anggaran USD 10,8 miliar dan sisanya USD9, 2 miliar. 

Target beroperasi untuk dua fase secara keseluruhan diperkirakan pada tahun 2031. 

Sedangkan fase 1 yakni Bandara-Kuta dan Bandara-Jimbaran-Universitas Udayana targetnya dapat selesai kuartal 2 tahun 2028.  

Jumlah gerbong ada enam, panjang satu gerbong kurang lebih 20 meter. Maka diperkirakan satu gerbong berisi 40 orang. 

Dalam upacara pengeruwakan turut hadir Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, bakal calon kepala daerah yang hadir Made Muliawan Arya, I Nyoman Giri Prasta sebagai Bupati Badung dan juga bakal cawagub, mantan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Sukawati (Cok Ace), Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, dan tokoh masyarakat lainnya. 

Rencana pembangunan Bali Urban Subway yang diinisiasi pada Februari 2024, PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) bersama PT Bumi Indah Prima (BIP) melakukan upacara ngeruwak sebagai tanda awal dimulainya proyek tersebut. 

Ari Askhara, selaku Direktur Utama PT SBDJ menjelaskan kereta bawah tanah ini jenis LRT (Light Rail Transit) yang dikhususkan untuk wisatawan.  Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase, yakni Fase Satu: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi (sepanjang 16 km). Fase Dua: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua (sepanjang 13.5 km); Fase Tiga: Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur (masih dalam tahap FS); Fase Empat: Renon - Sukawati - Ubud (masih dalam tahap FS).

"Fase 1 dari Bandara Ngurah Rai kuta selesai awal tahun 2028 dan  kedua akhir 2028. Kenapa? Karena Kuta -Seminyak Canggu, Cemagi itu batu semua. Sehingga cuma 3 meter per hari, sehingga sangat lambat. Kalau Nusa Dua karena kapur bisa 30 meter per hari bisa lebih cepat,” jelas Ari Askhara. 

Terkait harga tiket kemungkinan USD 40 atau Rp 600.000  yang bisa digunakan selama seminggu. 

Itu khusus wisatawan mancanegara, sedangkan domestik belum ada pengkajian. 

Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia menjamin waktu lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan kendaraan mobil.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved