PON 2024
Raih Medali Perunggu, Atlet Angkat Berat Bali Duga Wasit Tak Adil, Cabor Golf Kasi 1 Medali Emas
Bahkan ia mengklaim angkatannya di benchpress dan deadlift lebih baik dibandingkan angkatan atlet peraih emas asal Jawa Barat, Tika Rulini.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Tim Cabang Olahraga Angkat Berat Bali mempersembahkan, satu buah medali perunggu dari tiga lifter yang diturunkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh - Sumut.
Satu medali perunggu yang menjadi tambahan pundi-pundi diraih oleh Ni Kadek Ernawati yang turun di kelas -67 Kg putri dengan total angkatan seberat 472,5 Kg di Venue Seuramoe Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Selasa 17 September 2024.
Erna mengungkapkan, bahwa sejatinya ia bisa mendapatkan medali perak, ia dan sang pelatih menduka ada indikasi arau dugaan kecurangan wasit yang berlaku tidak adil, itulah yang ia rasakan.
Erna menyampaikan, dua kali angkatan squad digagalkan oleh wasit yakni saat angkatan pertama denan berat 185 kg dan di angkatan kedua seberat 192,5 kg yang digagalkan oleh wasit.
Baca juga: Teco Mana? Suporter Gagal Temui Pelatih Bali United, 3 Laga Tanpa Kemenangan dan Cetak Gol
Baca juga: KIM Plus Bali Sudah Rancang Strategi, Libatkan 3 Anggota DPR RI, Semeton Rocky Deklarasi Dukung
"Saya menduga seperti itu karena peraih perak adalah tuan rumah Sumatera Utara. Tapi ini Masih dugaan. Bagi saya dan pelatih, angkatan yang saya lakukan sudah benar," ungkap Erna.
Bahkan ia mengklaim angkatannya di benchpress dan deadlift lebih baik dibandingkan angkatan atlet peraih emas asal Jawa Barat, Tika Rulini.
Erna tidak menampik sempat down mentalnya akibat kejadian tersebut. Namun semangatnya terus berusaha dipompa oleh dua pelatih Tim Angkat Berat PON Bali I Nengah Ariasa dan I Wayan "Obit" Bun Setiadi, agar lebih tenang dan fokus untuk mencapai target emas atau perak.
"Saya disuruh tenang sama pelatih. Kalau sudah emosi, jelas buyar dan saya tidak akan memberikan medali untuk Bali. Padahal target awal emas atau perak bisa saya persembahkan," beber dia.
Sang pelatih, I Wayan Obit menyampaikan permintaan maafnya karena tidak bisa memberikan sumbangsih prestasi yang maksimal untuk Bali di PON XXI 2024 atau sesuai target yang diinginkan.
"Tapi setidaknya kami masih bisa memberikan medali untuk Bali meskipun belum maksimal," bebernya.
Ia menyebut jika tidak terjadi berbagai intrik, di dalam pertandingan maka bisa saja Erna meraih medali perak tau bahkan emas.
"Akhirnya bisa dikejar di angkatan deadlift setelah dua kali angkatan squad tidak disahkan wasit juri," bebernya.
"Bagi kami di Tim pelatih, Dek Erna punya perkembangan yang signifikan. Di Pra PON 2023, ia hanya finish di posisi enam," imbuh dia.
Di lain sisi, dua lifter andalan Bali pun gagal meraih medali. Alfian Sakti Pamungkas yang turun di kelas 66 kg, hanya menempati urutan kelima.
Sedangkan Mathius Handika yang turun di kelas 59 kg putra, terpaksa walk out di angkatan benchpress karena faktor non teknis yakni sakit.
"Saat datang ke Aceh, dia harus dirawat di IGD karena sakit. Akhirnya performa Mathius tidak maksimal saat perlombaan," ujar dia.
Sementara itu, sehari sebelumnya Bali juga mendulang tambahan medali perunggu dari cabor Golf nomor individual yang diraih oleh Meva Herlina Schmidt. Akan tetapi, atlet lain Putu Mayvil urung meraih medali.
Belajar dari kesalahan mereka tampil ngegas saat turun di nomor foursome Putri dengan mempersembahkan emas untuk Bali di Royal Sumatera Golf Course, Medan, pada Senin 16 September 2024.
Pasangan Bali ini berhasil meraih emas setelah unggul atas lawannya kontingen DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
Ketua Pengprov PGI Bali, Wayan Muntra menyampaikan, bahwa hasil yang diraih ini sudah sesuai dengan harapan dan target yang mematok dua medali emas pada ajang empat tahunan itu.
"Luar biasa, sesuai dengan harapan dan target kita di PGI Bali, hari ini mempersembahkan untuk Bali satu emas foursome putri. Terimakasih atas semua doa dan dukungan," ungkap dia
Lanjutnya, perjuangan yang dilalui anak asuhnya itu tidaklah mudah, mereka harus bersaing dengan tim-tim kuat seperti DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
Pada partai final pun pertandingan berjalan dramatis, keduanya saling berusaha mengungguli, namun semua itu berhasil dilewati dengan fokus dan menjaga ketenangan saat bermain.
"Ya namanya pertandingan sedikit tegang. Awalnya dipimpin oleh tim DKI Jakarta, tapi untungnya berhasil dibalikkan keadaan dan kita keluar sebagai juara," beber Muntra.
Dari emas yang telah diraih dari nomor Foursome putri itu, Muntra mengaku masih menargetkan satu medali emas pada nomor mix foursome.
"Mix foursome itu berpeluang besar untuk menambah emas. Mudah-mudahan itu bisa terealisasi dan melengkapi target kita," pungkasnya. (*)
Pemerhati Olahraga Bali Satya Wibhawa: Atlet Tambah Ratusan, Emas Hanya Tambah 8 di PON 2024 |
![]() |
---|
KONI Bali Tetap Puas dengan Hasil di PON 2024, Margin Error Sedikit |
![]() |
---|
Target Bali Meleset, Rebut 36 Medali Emas di PON, Cricket Juara Umum, Sejumlah Atlet Ukir Sejarah |
![]() |
---|
Target Bali Meleset Hanya 36 Medali Emas di PON 2024, Ini Daftar Cabor Penyumbang Emas, Cricket Top |
![]() |
---|
Satya Wibhawa, Pemerhati Olahraga Bali, Atlet Tambah Ratusan, Emas Hanya Tambah 8 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.