Ulah Pati di Bali

NEKAT Akhiri Hidup, Ngurah S Ditemukan Tergantung di Bangunan Kosong, Kabarnya Terjerat Pinjol!

Kejadian ini pertama kali diketahui I Wayan J, teman Ngurah sesama kurir. Saat itu ia sedang mengantarkan paket sembari mencari keberadaan Ngurah.

ISTIMEWA
DITEMUKAN TEWAS - Petugas saat mengevakuasi mayat Ngurah yang ditemukan tergantung di sebuah bangunan kosong di Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Gianyar, Minggu (22/9). 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

TRIBUN-BALI.COM  - Di sebuah bangunan kosong di Jalan Raya Sanggingan, Ubud, jasad Gusti Ngurah S (44) ditemukan tergantung. Warga Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati ini diduga gantung diri.

Kejadian ini pertama kali diketahui I Wayan J, teman Ngurah sesama kurir. Saat itu ia sedang mengantarkan paket sembari mencari keberadaan Ngurah, Minggu 22 September 2024. Sebelumnya J sudah mendapatkan kabar Ngurah sudah hilang sejak empat hari lalu.

Saat menyusuri Jalan Raya Sanggingan kawasan Desa Sayan, ia menemukan sepeda motor milik Ngurah. Honda Vario warna hitam nomor polisi DK 4035 KBO itu ada di sebuah bangunan kosong.

Baca juga: Ritual Pecaruan Agung di Fasilitas Polo Berkuda Jembrana, Investasi & Bakal Ada Fasilitas Helipad

Baca juga: Kronologi Penjaga Gajah asal Lampung Tewas Diamuk Gajah Jantan di Gianyar Bali

Ilustrasi mayat - Di sebuah bangunan kosong di Jalan Raya Sanggingan, Ubud, jasad Gusti Ngurah S (44) ditemukan tergantung. Warga Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati ini diduga gantung diri.
Ilustrasi mayat - Di sebuah bangunan kosong di Jalan Raya Sanggingan, Ubud, jasad Gusti Ngurah S (44) ditemukan tergantung. Warga Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati ini diduga gantung diri. (Tribun Bali/Prima)

Melihat itu, ia menghubungi rekan kerjanya yang lain agar bersama-sama mengecek pelat kendaraan Ngurah. Setelah memasuki beberapa langkah ke dalam bangunan kosong tersebut, tercium bau menyengat.

Setelah itu, mereka berdua tidak berani masuk ke dalam bangunan kosong. Pukul 18.30 Wita, J  melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ubud selanjutnya Polsek Ubud koordinasi dengan Babinsa Desa Sayan, Dewa Ketut Karnadi untuk mendatangi lokasi.

Pukul 19.10 Wita, polisi tiba di lokasi, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap sumber bau yang menyengat dari arah dalam bangunan kosong tersebut. Dari hasil pengecekan ditemukan mayat laki-laki dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali plastik yang diikat diantara palang beton.

Pada pukul 19.45 Wita, Satreskrim Polres Gianyar, BNPB Gianyar dan PMI Gianyar tiba di TKP guna melaksanakan olah TKP. Berdasarkan keterangan saksi pada aparat, diketahui korban merupakan rekan kerjanya.

Dijelaskan juga korban sempat bercerita kalau dirinya sempat mengonsumsi minuman beralkohol yang telah dicampur dengan zat yang diduga merupakan racun tikus. Pada Rabu 18 September 2024 sekira pukul 11.17 Wita, Ngurah juga sempat mengirim foto di grup WhatsApp .

Dalam grup ia mengabarkan sedang berada di Pantai Lebih sambil mengonsumsi minuman beralkohol. Ngurah juga sempat mengirimkan foto yang menunjukkan minuman tersebut telah dicampur dengan obat-obatan yang diduga racun tikus. (weg)


Keterangan dari Istri

Polisi belum bisa mengungkap secara pasti motif Ngurah mengakhiri hidupnya. Namun berdasarkan hasil keterangan istri korban berinisial Ni Nyoman P, ada masalah terkait utang piutang. Ngurah disebut terjerat pinjaman online (Pinjol) dan ia tidak bisa membayar.

Hal inilah yang kemudian memutuskan Ngurah untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra membenarkan hal tersebut. "Jenazah korban sudah dievakuasi, diduga korban mengakhiri hidup karena masalah pribadi," ujarnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved