Berita Bali

Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Wayan Sudirta Soroti Masalah Imigrasi Hingga Judi Online

Sudirta menyebut, banyak wisatawan asing yang menyalahgunakan visa kunjungan untuk bekerja, mengambil pekerjaan pribumi dari menanam mete

Humas AP1 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali
Ilustrasi bandara - Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Wayan Sudirta Soroti Masalah Imigrasi, Narkoba, dan Judi Online 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mulai Selasa 1 Oktober 2024, politisi PDI Perjuangan asal Bali, I Wayan Sudirta resmi bertugas kembali menjadi anggota DPR RI.

Ia dilantik menjadi anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 setelah meraih suara sebanyak 169.776 pada Pileg 2024.

Wayan Sudirta yang dihubungi Selasa sore usai pelantikan menyoroti tiga masalah yang menonjol terkait dengan Imigrasi, narkoba dan judi online.

Terkait dengan Imigrasi, pihaknya menyoroti terkait keberadaan wisatawan asing di Bali yang semakin menunjukkan citra negatif.

Baca juga: Kembali Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Nyoman Parta Perjuangkan Realisasi Dana Desa Adat

Sudirta menyebut, banyak wisatawan asing yang menyalahgunakan visa kunjungan untuk bekerja, mengambil pekerjaan pribumi dari menanam mete hingga memelihara babi.

Juga ada bule yang membangun villa, menjadi pengusaha hotel dengan izin yang masih perlu dipertanyakan.

“Masalah imigrasi paling menonjol berkaitan dengan tamu asing, terkesan Imigrasi kurang maksimal, kurang tegas, mungkin sudah bekerja, namun yang ingin diketahui masyarakat, sudah berapa pelanggaran yang ditindak, berapa pelanggaran sebenarnya yang belum ditindak. Seberapa jauh Imigrasi punya personel dan jaringan memonitor setiap tamu datang, apa dia melancong, apakah yang bekerja sudah sesuai dengan aturan, itu yang banyak dipertanyakan,” katanya.

Saat duduk di Komisi III DPR RI pada periode 2019-2024 dan juga saat kunjungan kerja ke Bali, pihaknya terus mengangkat isu tersebut.

Meskipun sudah ada kemajuan, namun menurutnya belum maksimal atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Ke depan mudah-mudahan ada terobosan terbaik,” katanya.

Pihaknya pun mengingatkan, jika wisatawan asing terus merampas pekerjaan penduduk pribumi, ia khawatir penduduk Bali bisa mengalami resistensi terhadap kedatangan tamu.

“Lama-lama karena merasa mengancam pekerjaan mereka, kita khawatir ada resistensi terhadap kedatangan tamu. Dan ini mengancam pariwisata kalau ada gejala tidak menyukai tamu karena merampas pekerjaan yang dia punya seperti pertanian, kerajinan,” katanya.

Sudirta mencontohkan bagaimana wisatawan asing banyak yang menangani ekspor kerajinan dengan jaringannya yang lebih luas ketimbang warga lokal.

Terkait dengan masalah narkoba, dirinya memperjuangkan agar pemakai narkoba direhabilitasi.

Dan yang dihukum berat adalah pengedar dan cukong atau bandar narkoba tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved