Berita Gianyar
Desa Adat Silungan Gelar Karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Ngresi Gana lan Mupuk Pedagingan
Desa Adat Silungan, Desa Lodtuduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, menggelar Karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Ngresi Gana lan Mupuk Pedagingan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Desa Adat Silungan Gelar Karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Ngresi Gana lan Mupuk Pedagingan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Desa Adat Silungan, Desa Lodtuduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, menggelar Karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Ngresi Gana lan Mupuk Pedagingan, di Pura Desa lan Puseh desa adat setempat.
Puncak karya jatuh pada rahina Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu 5 Oktober 2024 kemarin.
Pewartaka Karya, Dewa Ketut Oka, mengatakan prosesi upacara diawali pada hari Anggara Paing Sungsang atau Selasa 17 September 2024, yang diawali dengan membangun sarana dan prasarana upakara yaitu nanceb taring, mecaru ayam brumbun, ngunggahin sunari.
Baca juga: Adi Arnawa Mohon Doa Restu Saat Hadiri Undangan Karya Ngenteg Linggih di Pura Dalem Desa Tandeg
Serta membentuk kepanitiaan, seperti pengrajeg karya, ngadegan tapini, pengemit karya, dan guru dadi. Setelah itu, dilakukan prosesi mendak atau mencari Tirta air suci ke sejumlah pura, mulai dari tirta penguluh Pura Luhur Lempuyang, Pura Tirta Empul, Pura Segara Erjeruk, Pura Selukat, Pura Beji Alasrum, Pura Beji Kaja Kangin, Pura Sidekarya, dan Pura Besakih.
Selanjutnya, pada hari Sukra Kliwon Sungsang atau Jumat 20 September 2024 dilanjutkan dengan prosesi mendak toya anyar, negtegin, nyangling. Pada Buda Paing Kuningan atau yang jatuh pada Rabu 2 Oktober 2024 dilakukan upacara mecaru wraspati kalpa medurga, mencaru rsi gana, melaspas pedagingan, dan mendem pedagingan. Pada hari yang bersamaan Desa Adat Mawang juga menggelar mendak lan mlaspas bagia ring Pura Desa lan Puseh Adat Silungan.
Baca juga: Pemkab Gianyar Ngaturang Bakti Penganyar Karya Panca Wali Krama di Pura Lumajang
Pada rahina Sukra yang jatuh pada Jumat 4 Oktober, dilakukan upacara melasti ke Pantai Purnama dan mecaru panca sata ring segara.
Puncak karya jatuh pada rahina Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu 5 Oktober.
Pada rahina ini, diawali prosesi upacara mendak panggung dan mekala nyanglan.
"Puncak karya dipimpin Ida Pedanda Siwa Griya Ageng Kutri, dan Ida Pedanda Buda Griya Ageng Batuan," kata Dewa Ketut Oka, didampingi Bendesa Adat Silungan Made Kardi, dan Penyarikan Desa Adat Silungan Dewa Made Adi Wisma.
Baca juga: Penantian Setengah Abad! Karya Ngenteg Linggih Pura Manik Mas Nyanglan, Upacara Terakhir Pada 1958
Selanjutnya Radite Umanis Langkir, Minggu 6 Oktober dan Soma Paing Langkir, Senin 7 Oktober besok, dilanjutkan mepeed dan nganyarin. Anggara Pon Langkir, Selasa (8/10), nyegara gunung, melasti ring beji, nyenukin ring Pura Alas Arum, penganyar, penyenukan, kebat daun, penyinebab, mendem panca lingga.
Diharapkan melalui Karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Ngresi Gana lan Mupuk Pedagingan ini, dapat memperkokoh spiritual umat serta wujud syukur dan srada bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. "Dengan upacara karya semoga kita senantiasa diberikan keselamatan dan kerahayuan," harapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.