UMKM Bali

Bale Bali Penjor: UMKM Bali yang Menggabungkan Tradisi dan Inovasi dalam Karya Kerajinan Penjor

Bale Bali Penjor adalah sebuah UMKM yang bergerak di bidang kerajinan upacara keagamaan dan dekorasi berupa penjor.

Tribun Bali/I Made Wira Adnyana Prasetya
Bale Bali Penjor - Bale Bali Penjor: UMKM Bali yang Menggabungkan Tradisi dan Inovasi dalam Karya Kerajinan Penjor 

 Awalnya, ia hanya menjual bahan-bahan baku penjor. Namun seiring berjalannya waktu, banyak pelanggan yang meminta penjor jadi.

Baca juga: UMKM Ukir Kayumas: Seni Ukir Tradisional Bali yang Tetap Bertahan di Tengah Zaman

"Saya memulai usaha ini pada tahun 2007 akhir, di mana sudah mulai ada beberapa semeton Bali yang kesulitan dalam membuat penjor."

"Entah dari tuntutan pekerjaan atau malas rebutan beli bahan di pasar, saya melihat ini sebagai peluang untuk jualan bahan baku penjor. Lama kelamaan, ada yang minta dibikinkan penjor langsung jadi, dan dari situlah usaha saya mulai berkembang."

Kesuksesan I Made Mangku Budiasa tidak hanya berhenti di situ.

Usahanya terus berkembang hingga dikenal oleh pemerintah dan berbagai vendor besar.

Penggunaan penjor dari Bale Bali Penjor pun meluas, tidak hanya sebagai sarana adat tetapi juga sebagai elemen dekoratif untuk acara-acara internasional.

"Kita sempat tembus di KTT APEC 2013, Interpol, dan yang baru-baru ini di G20. Selain itu, penjor-penjor kita sudah diekspor keluar Bali, seperti di Jakarta, bahkan sampai ke London dan Jerman," tambahnya bangga.

Dalam era digital ini, Bale Bali Penjor tidak ketinggalan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Platform-platform ini sangat efektif dalam memperkenalkan produk penjor kepada masyarakat yang lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara.

Melalui konten-konten yang menarik, mereka berhasil membangun reputasi dan menarik minat pelanggan dari berbagai belahan dunia.

Namun, kesuksesan Bale Bali Penjor juga diiringi dengan tantangan, terutama saat pandemi COVID-19 melanda.

Ketika itu, pesanan penjor baik untuk upacara adat maupun event menurun drastis.

"Biasanya dalam waktu sebulan bisa menjual ratusan penjor, tetapi saat pandemi hanya laku 1 atau 2 penjor saja," kenang Mangku Budiasa.

Akibatnya, mereka terpaksa mengurangi beberapa pegawai demi menjaga stabilitas keuangan usaha.

Meskipun demikian, Bale Bali Penjor tetap bertahan dengan inovasi dan dedikasi untuk menjaga tradisi Bali melalui karya-karya indah mereka.

Kini, usaha tersebut kembali bangkit, siap untuk melayani berbagai acara, baik adat maupun modern, dengan kualitas dan sentuhan budaya yang khas.

Dengan semangat yang tidak pernah padam, Bale Bali Penjor telah membuktikan bahwa usaha berbasis tradisi bisa terus berkembang dan berinovasi, bahkan hingga menembus pasar internasional. (*)

 

Berita lainnya di UMKM Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved