Pilkada Bali 2024
Pusat Kebudayaan Bali Akan Serap 10 Ribu Tenaga Kerja, Koster-Giri Prioritas Warga KTP Klungkung
Beberapa fasilitas lengkap untuk penyelenggaraan seni dan budaya serta event konser berskala besar akan dibangun di sini.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Warga Klungkung sangat antusias mengikuti kampanye Koster-Giri pada Senin 7 Oktober 2024.
Pembangunan Monumental Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster, yakni Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung dinantikan semua warga.
Pembangunan ini akan menjadi pusat kebudayaan dan seni terbesar yang berdiri di lahan sekitar 325 hektar di bekas galian C Gunaksa.
Lahan tak berguna ini telah disulap Koster menjadi lahan produktif yang menjadi sumber pendapatan baru.
Baca juga: Suwirta Nilai Proyek PKB di Klungkung Akan Berlanjut Di Bawah Kepemimpinan Koster
Bahkan, Singapura yang sering menjadi venue event-event dunia akan mendapat pesaing dari Pulau Dewata.
Singapura bisa saja kalah dibandingkan dengan PKB.
Beberapa fasilitas lengkap untuk penyelenggaraan seni dan budaya serta event konser berskala besar akan dibangun di sini.
Di dalamnya terdapat sejumlah auditorium, berkapasitas 30 ribu orang.
Selain menjadi pusat seni budaya, PKB juga akan menjadi pusat pariwisata terpadu dan terintegrasi.
Pusat ekonomi baru dan pendapatan baru daerah akan dirasakan kabupaten Klungkung serta Gianyar, Bangli dan Karangasem.
Ada juga pelabuhan Marina, Embung, serta sarana prasarana lain-nya.
Dan yang paling penting, kehadiran Pusat Kebudayaan Bali (PKB) Klungkung akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 10 ribu orang.
Paslon Gubernur Bali Nomor 2 Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri) saat kampanye terbuka tahap pertama di Kecamatan Dawan, Klungkung, Senin 7 Oktober 2014, memaparkan terkait kelanjutan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali.
Koster menyebut proyek ini akan dilanjutkan demi masyarakat Bali, dan demi mengangkat masa keemasan kerajaan Bali di zaman kerajaan Gelgel di Klungkung ketika dipimpin raja Ida Betara Dalem Waturenggong.
"Setelah tuntas dibangun, Pusat Kebudayaan Bali akan butuh sekitar 10 ribu tenaga kerja. Dan nanti yang bekerja di sana wajib KTP Klungkung. Warga Klungkung harus jadi tuan di rumahnya," kata Koster.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.