10 Tahun Pemerintahan Jokowi
10 Tahun Jokowi Memimpin, Infrastruktur Bandara Ngurah Rai Dikembangkan untuk Tingkatkan Kenyamanan
Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) konektivitas antar wilayah semakin kuat, dengan peningkatan aksesbilitas transportasi
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Kalau kita bicara tentang pariwisata kemudian kaitannya dengan infrastruktur, akses atau konektivitas itu paling penting,” ungkap IB Purwa, Rabu (9/10/2024) lalu.
Ia menyampaikan bahwa konektivitas itu jadi sarana yang pertama, yang kemudian pada saat kita mendatangkan wisatawan ada kemudahan-kemudahan disana.
Katakan jaraknya lebih dekat, waktunya lebih cepat dan lain sebagainya.
“Dalam era kepemimpinan Pak Jokowi katakan 10 tahun terakhir di Bali tentunya dengan pemerintahan gubernur ada dua gubernur kita alam ini menunjukkan Pulau Dewata memiliki perkembangan yang cukup baik,” imbuhny.
Bahkan sekarang (satu tahun terakhir) ada wacana pembangunan transportasi massal berupa LRT, kemudian ada pembangunan bandara bali utara dan lain sebagainya.
“Kita harapkan semuanya agar memberikan dampak yang lebih baik terkait dengan kemudahan datangnya wisatawan. Tentu pembangunan infrastruktur tersebut jika di kaji secara ekonomi juga memberikan dampak yang bagus. Kemudahan akses menuju sebuah tempat wisata itu sangatlah penting,” jelasnya.
IB Purwa pun menilai selama satu dekade terakhir infrastruktur bandara di Bali sudah baik dan tidak ada permasalahan yang signifikan.
“Sampai hingga saat sekarang ini kalau akses baik bandara atau lain sebagainya itu sudah berjalan dengan baik. Belum ada permasalahan yang merugikan bagi dunia pariwisata, bahkan kami di pariwisata khususnya dengan stakeholder pariwisata lainnya dalam asosiasi itu dengan pihak bandara sudah berkoordinasi dengan baik,” tutur IB. Purwa Sidemen.
Jika diiingat kembali saat masa pandemi Covid-19 konektivitas ke Bali melalui transportasi udara ditutup bagi wisatawan dan secara perlahan pemerintah pusat membuat kebijakan-kebijakan pembukaan kembali konektivitas.
“Bahkan pada saat Covid-19 bandara menentukan bahwa bagaimana cara menerima tamu, apa yang disiapkan hotel untuk menerima tamu. Itu kalau tidak ada koordinasi yang baik tentu tidak mudah,” ucapnya.
Menurut IB Purwa Sidemen, hal itu terbentuk karena memiliki dan ada kesamaan terkait dengan bagaimana memberikan yang terbaik bagi masyarakat baik itu masyarakat kita, maupun wisatawan dalam hal ini.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menambahkan bahwa pihaknya hingga kini terus melaksanakan beberapa program optimalisasi fasilitas bandara.
“Saat ini kami sedang melaksanakan beberapa program optimalisasi fasilitas bandara antara lain penyesuaian tata ruang terminal, pengaturan dan perluasan area sisi darat (landside) yaitu pembuatan dan pelebaran jalan landside menjadi empat jalur, pembuatan jembatan penyeberangan orang (JPO) di terminal domestik dan pembuatan shelter bus di pick up zone domestik,” kata Syaugi.
Semuanya bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kualitas layanan kepada para pengguna jasa yang mayoritas merupakan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.