Travel

Wisawatan Asing Tertarik dengan Pengalaman Malukat dan Pratiti yang Jadi Destinasi Spiritual di Bali

Sebelum upacara utama, para tamu mengikuti segehan, sebuah ritual pembersihan spiritual yang mempersiapkan mereka untuk pengalaman yang lebih mendalam

Adrian/Tribun Bali
Wisatawan asing menjalani prosesi malukat dan pratiti. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aktivitas spiritual wellness unik bertema 'Melukat dan Pratiti' dihadirkan The Meru Sanur bersama Samsara Living Museum, untuk memberikan pengalaman mendalam tentang ritual tradisional Pulau Dewata.

Berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan The Sanur, Pura Manik Tirta Sari, pengalaman spiritualitas Bali ini dirancang untuk menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Acara ini diadakan Sabtu, 12 Oktober 2024, di mana para tamu diajak dalam perjalanan holistik melalui budaya Bali, dimulai dengan prosesi membasuh tangan dan mengenakan pakaian adat Bali.

 

Baca juga: Wisatawan Terjun dari Atas Jembatan Kuning Nusa Penida

Baca juga: Harga Minyak Goreng 2 Liter di Superindo Pekan Ini, Cek Juga Promo Alfamart Hingga 17 Oktober 2024

Sebelum upacara utama, para tamu mengikuti segehan, sebuah ritual pembersihan spiritual yang mempersiapkan mereka untuk pengalaman yang lebih mendalam.

Sebagai bagian dari perjalanan wellness yang ini, para tamu disambut dengan minuman sehat loloh, minuman herbal tradisional Bali.

Komposisi unik ini memberikan latar belakang spiritual, membawa tamu ke dalam kehidupan desa Bali yang autentik.

Pengalaman ini berlanjut di Bale Pesandekan, di mana para tamu mendengarkan pengantar mendalam tentang spiritualitas Bali, keyakinan budaya, dan malukat

Pengunjung diberi kesempatan untuk membuat sesajen sebagai persiapan untuk prosesi melukat, ritual pemurnian sakral ini bertujuan untuk membersihkan tubuh, pikiran, dan jiwa, memberikan pembaruan dan keseimbangan.

“Pengalaman ‘Melukat & Pratiti’ dirancang untuk membantu peserta merenung dan terhubung kembali dengan diri mereka sendiri," kata Direktur Wellness di The Meru Sanur, Eka Arini. 

"Melalui rangkaian ritual ini, kami berharap para tamu dapat menemukan harmoni batin dan keseimbangan yang membawa ketenangan dalam kehidupan sehari-hari," pungkas dia. 

Setelah upacara malukat, wisatawan diajak merasakan momen ketenangan dan relaksasi, menikmati kue tradisional Bali, “jaje laklak”, yang disajikan hangat dengan taburan kelapa parut dan siraman gula merah cair. 

Untuk mengakhiri perjalanan spiritual ini, para tamu mengikuti sesi Pratiti Reading, sebuah sesi pribadi berdasarkan kalender kuno Bali. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved