Penemuan Mayat di Badung
Rugeg Tewas di Sungai Ayung Badung Setelah Sepekan Hilang, Arah Pencarian Ikuti Petunjuk Balian
Kelian Dinas Banjar Bantas, Desa Sibang Gede, Nyoman Keneng mengatakan, mayat tersebut merupakan warga Banjar Pane, Desa Sibang Gede.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kabar penemuan mayat membuat warga Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali gempar, Minggu 13 Oktober 2024.
Mayat itu ditemukan di Sungai Ayung di bawah tebing, perbatasan Desa Sibang dan Desa Darmasaba.
Seorang warga Desa Sibang Gede mengatakan, warga gempar dengan kabar penemuan mayat itu. Namun ia tak tahu pasti bagaimana kondisi mayat.
"Iya ditemukan di sungai," ujar pria yang hanya mengaku bernama Gede.
Baca juga: UPDATE - Mayat yang Ditemukan di Sungai Ayung Sempat Dicari Menggunakan Baleganjur
Kelian Dinas Banjar Bantas, Desa Sibang Gede, Nyoman Keneng mengatakan, mayat tersebut merupakan warga Banjar Pane, Desa Sibang Gede.
Ia mengatakan, korban dilaporkan hilang dari rumah sejak beberapa hari lalu.
"Itu yang ditemukan (korban) lansia. Karena memang dilaporkan hilang sejak beberapa hari lalu. Memang itu warga Sibang yang sebelumnya hilang dan ditemukan meninggal di Sungai Ayung Sibang," kata dia.
Setelah Tribun Bali melakukan penelusuran, korban memang warga Banjar Pane yang bernama Wayan Rugeg (84).
Sebelumnya, Wayan Rugeg dilaporkan hilang pada Senin 7 Oktober 2024.
Sebelum ditemukan meninggal di Sungai Ayung, keluarga korban sudah berusaha mencari dan dibantu pecalang, Linmas Desa Sibang Gede. Namun Rugeg tidak kunjung ditemukan.
Kemarin, krama Banjar Pane ikut mencari yang diawali dengan proses jalur niskala.
Keluarga meminta bantuan balian untuk mencari keberadaan Wayan Rugeg.
Arah pencarian yang dilakukan sesuai petunjuk balian.
"Pencarian dimulai dengan prosesi maseserep menggunakan baleganjur, dilanjutkan dengan menelusuri pinggiran kali di sepanjang sungai Tukad Ayung. Pertama ditemukan topi yang digunakan terakhir kali oleh Wayan Rugeg di Tukad Srijati," kata warga.
"Selanjutnya dilakukan penyisiran Sungai Tukad Ayung dengan menggunakan Pitkano yang dimulai dari Tukad Campuhan Sibang Gede. Baru menyisir beberapa meter korban sudah ditemukan dalam keadaan tewas," demikian ceritanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.