Pilwali Denpasar

Debat Pilwali Denpasar: Abdi Akan Hapus Uang Komite di Negeri, Jaya-Wibawa Kembangkan Blockchain

Debat perdana Pilwali Denpasar digelar di Prama Sanur Hotel, Bali pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Tribun Bali/Putu Supartika
Dua pasangan calon atau paslon yakni nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) dan paslon nomor urut 2 I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Debat perdana Pilwali Denpasar digelar di Prama Sanur Hotel, Bali pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Debat ini diikuti dua pasangan calon atau paslon yakni nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) dan paslon nomor urut 2 I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa).

Salah satu sub tema dalam debat ini adalah pendidikan, dengan pertanyaan terkait dengan mempertahankan prestasi siswa berprestasi di Denpasar.

Terkait hal itu, Paslon Abdi mengaku akan memberikan keadilan sosial  bagi sekolah swasta dan negeri di Denpasar.

Menurut Ambara, ada 47 ribu yang bersekolah di swasta.

 

"Untuk keadilan, kami akan berikan subsidi untuk siswa yang bersekolah di swasta. Kami akan memperhatikan sekolah swasta juga," kata Ambara.

Pihaknya akan menghapus dikotomi sekolah swasta dan negeri.

Baca juga: Paslon Jaya-Wibawa Akan Bangun Underpass Atasi Kemacetan di Denpasar Bali, Juga Air Siap Minum

Bahkan pihaknya juga akan menghapus uang komite di sekolah negeri.

"Apapun prestasinya, harus kami hargai ke depan. Di sekolah negeri, kami tidak izinkan komite lagi," katanya.

Yasa Adi Susanto menambahkan, pihaknya akan sering mengadakan lomba berstandar nasional dan internasional di Denpasar.

Juga ada reward kepada siswa berprestasi salah satunya beasiswa hingga ke perguruan tinggi.

Sementara untuk Paslon Jaya-Wibawa akan menyiapkan insentif untuk peneliti muda.

Selain itu, selama memimpin Denpasar, juga sudah digelar Denpasar Inventory Day yang berlangsung selama 4 tahun.

Pihaknya juga akan terus menggembangkan starup yang sudah ada di Kota Denpasar, Bali.

Salah satunya akan mengelola blockchain yang akan difasilitasi oleh pemerintah.

Juga terkait keberadaan film animasi di Denpasar juga akan dibina dan didampingi.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved