Berita Bali

Para Seniman dan Komunitas Suarakan Isu Keberlanjutan Bali Pada Gelaran Jimbafest 2024

Jimbafest 2024 menghadirkan para seniman dan komunitas yang istimewa seperti The Adams, Soulvibe dan Pamungkas

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Pemukulan gong tandai pembukaan Jimbafest 2024 yang akan berlangsung hingga Minggu 27 Oktober - Para Seniman dan Komunitas Suarakan Isu Keberlanjutan Bali Pada Gelaran Jimbafest 2024 

Seniman dari Indonesia yang menampilkan karyanya antara lain Made Wianta, Made Bayak, Gilang Propagila, Jango Pramartha, Wayan Upadana dan Arkiv Vilmansa. 

Adapun seniman dari Australia yang ikut berpartisipasi antara lain Paul Trinidad, Jon Terry, Jerremy Blank, Antony Muia, dan Vladimir Todorovic. 

Lalu ada juga Stephan Spicher yang merupakan seniman asal Switzerland.

Kurator Crisis Visual Art Exhibition, Yudha Bantono, mengungkapkan karya-karya seniman yang terlibat dalam pameran kesemuanya menunjukkan kekuatan dalam membawa gagasan penting bagi isu keberlanjutan Bali dan juga dunia. 

Selain bertujuan untuk membangun ruang berkomunikasi yang kritis dan sebagai pengingat, pameran ini diharapkan dapat membangun ruang kesadaran bagi pengunjung Jimbafest 2024 maupun masyarakat Bali yang lebih luas.

"Melalui karya-karya ini, diharapkan khalayak luas dapat memahami makna di balik tindakan seniman dan merespons situasi global yang tidak selalu tampak, tetapi memiliki dampak signifikan,” ujar Yudha.

Sementara itu CEO Antara Suara, Andri Veraning Ayu, menjelaskan bahwa Jimbafest 2024 juga menekankan pentingnya kehadiran para musisi dan seniman untuk menggaungkan spirit keaslian budaya Bali

"Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi katalis perubahan positif di Bali. Kehadiran para musisi dan seniman di festival ini semoga akan membuka ruang dialog dan menginisiasi tindakan kolektif untuk masa depan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Kemudian pada kesempatan yang sama, CEO M Bloc Entertainment Ardy Siji, juga menyampaikan bahwa Jimbafest 2024 membuka pintu yang lebar untuk semua orang khususnya komunitas. 

"Kehadiran beragam komunitas seni, musik, kuliner, kultur pop, hingga lingkungan menjadi energi baru untuk Jimbaran yang tengah berupaya menjadi ruang inklusif dan ramah komunitas di Bali. Kami berharap festival ini akan memperkuat pelestarian budaya Bali di tingkat global,” ucap Ardy.

Mengusung tema “Respect Alam Bali Banget”, Jimbafest 2024 membuktikan komitmen berkelanjutannya untuk mengurangi dampak negatif sampah. 

Selain itu, festival ini melibatkan langsung komunitas asli Jimbaran, baik yang bergerak di skena modern maupun komunitas tradisional. 

Kolaborasi ini memastikan bahwa suara dan aspirasi masyarakat setempat tetap terdengar dan dihormati dalam upaya menjaga keseimbangan antara modernitas dan tradisi.

"Sebagai komunitas yang peduli terhadap Bali, kami ingin menunjukkan bahwa modernisasi dapat berjalan seiring dengan pelestarian nilai-nilai tradisional, sehingga keduanya saling melengkapi dan memperkaya pengalaman budaya kita," kata Perwakilan Komunitas Jimbaran, I Komang Tri Sandyasa Putra.

Acara ini juga akan diramaikan oleh musisi-musisi berbakat dari berbagai genre, mulai dari Bagus Wirata, Dialog Dini Hari, Joni Agung & Double T dengan suasana khas reggae. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved