Berita Klungkung

Warga Resah Abrasi Parah di Pantai Monggalan Klungkung, Ombak Sampai Terjang Rumah Warga 

Warga yang tinggal di pesisir Pantai Monggalan, di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali resah.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kondisi abrasi di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Klungkung, Bali, Minggu 27 Oktober 2024 

Warga Resah Abrasi Parah di Pantai Monggalan Klungkung, Ombak Sampai Terjang Rumah Warga 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Warga yang tinggal di pesisir Pantai Monggalan, di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali resah.

Abrasi yang kian parah dalam beberapa bulan belakangan, seringkali membuat ombak sampai menerjang rumah mereka.

Warga pun berharap pemerintah segera mencari solusi, untuk mengantisipasi abrasi semakin parah.

Baca juga: BOTAK Sebagai Aksi Nyata Dukungan Buat De Gadjah, Puluhan Warga di Klungkung Pangkas Rambut

Seorang warga setempat, Dek Arini melaporkan kediamannya yang sudah kemasukan air laut.

Abrasi membuat pesisir kian tergerus dan garis pantai semakin mendekat ke perumahan warga.

Ada total 4 rumah di pesisir Pantai Monggalan yang saat ini posisinya sangat rawan diterjang ombak.

Seperti yang diungkapkan seorang warga setempat, Kadek Kartika.

Baca juga: Kejari Klungkung Kebut Kasus Dugaan Korupsi Uang Komite SMKN 1 Klungkung

Menurutnya abrasi di Pantai Monggalan kian parah sejak 3 bulan belakangan.

Bahkan karena abrasi, menurutnya garis pantai saat ini berjarak 40 sampai 50 meter dengan pemukiman warga.

"Kami setiap hari khawatir. Ombak besar sewaktu-waktu bisa menerjang pemukiman kami," ungkap dia, Sabtu (26/10/2024).

Menurut Kartika, ombak sekitar 2 meter sempat menerjang tembok dan membuat beberapa bagian rumahnya rusak pada Jumat malam (25/10/2024).

Baca juga: Dewan Klungkung Dorong RS Gema Santi Miliki Layanan CT Scan Hingga Ruang Perawatan VIP

Termasuk membuat listrik di rumahnya padam, bahkan pasca kejadian itu air laut sudah merendam halaman rumahnya.

"Kalau tidak dibuat tanggul, pemukiman warga bisa disapu ombak. Ada 4 rumah yang terancam," jelas dia.

Kondisi ini juga mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Klungkung, Alit Sudiana.

Anggota Komisi II DPRD Klungkung itu mendesak Pemkab Klungkung untuk segera menangani abrasi yang semakin membahayakan permukiman warga serta infrastruktur di kawasan tersebut.

Alit Sudiana menyaksikan empat rumah yang berada dekat dengan titik abrasi dan mengkhawatirkan keselamatan warga, terlebih karena pantai ini merupakan akses satu-satunya menuju balai pembuatan garam dengan sistem modern milik pemerintah. 

"Jika abrasi semakin parah, jembatan penghubung menuju balai pembuatan garam bisa roboh," ujar Alit, Minggu (27/10/2024).

Selain itu, tiga pohon ketapang besar dan dua pos kamling sudah roboh dan hanyut diterjang ombak. Kondisi ini diperparah oleh adanya tiang listrik PLN yang sangat rawan roboh. 

"Kami meminta pihak PLN segera memindahkan tiang listrik tersebut untuk menghindari potensi bahaya bagi warga sekitar," tambahnya.

Ia juga juga telah menghubungi ajudan Pj Bupati Klungkung agar segera menugaskan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk turun ke lokasi dan melakukan pemantauan.

Ia berharap pemerintah daerah maupun provinsi segera melanjutkan proyek tanggul di pantai tersebut untuk mencegah abrasi kian parah. (*)

 

Berita lainnya di Abrasi di Bali

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved