Pilkada Bali 2024
Debat Pilgub Bali: Saling Klaim Pembangunan Shortcut Buleleng
Pemprov turut bertanggung jawab dalam pembebasan lahan agar proyek tersebut bisa terealisasi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Debat Pilgub Bali yang berlangsung di Prime Plaza Hotel Sanur diwarnai perdebatan terkait pembangunan shortcut Buleleng.
Pasangan calon (Paslon) saling klaim atas gagasan dan upaya pembangunan proyek tersebut.
Hal ini dimulai saat Calon Gubernur Made Muliawan Arya (Paslon 01) mempertanyakan mekanisme pembangunan shortcut yang disebut-sebut merupakan gagasan Paslon 02 dalam hal ini Wayan Koster.
"Disebutkan, shortcut itu gagasan Paslon 02, jelaskan bagaimana ide pembangunan hingga shortcut dilaksanakan," tanyanya.
Baca juga: DEBAT TERBUKA Pilgub Bali 2024 Sedang Berjalan, 2 Paslon Datang Berbarengan, Simak Kata Lidartawan
Wayan Koster, calon gubernur petahana dari Paslon 02, menjelaskan bahwa usulan pembangunan shortcut Buleleng merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Bali yang diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum.
Dalam pelaksanaannya, Pemprov turut bertanggung jawab dalam pembebasan lahan agar proyek tersebut bisa terealisasi.
"Usulan ini diajukan Pemprov Bali kepada Menteri PU dengan catatan Pemprov harus bisa membebaskan lahan," jelas Koster.
Menanggapi klaim Koster terkait proyek shortcut, Putu Agus Suradnyana, Calon Wakil Gubernur Paslon 01, mengungkapkan bahwa studi kelayakan proyek shortcut ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan baru dilaksanakan pada 2019.
Ia menegaskan bahwa dirinya adalah penginisiasi pertama untuk rencana pembangunan shortcut tersebut.
"Saya inisiasi pertama kali shortcut ini karena saat itu satu jalur dengan Presiden Jokowi, sejak studi kelayakan di tahun 2013, dan proyek ini akhirnya bisa dibangun pada 2019," ucap Agus.
Menanggapi pernyataan Agus, Koster menegaskan bahwa meskipun rencana proyek shortcut sudah ada sejak lama, eksekusi nyata baru dilakukan pada 2019 ketika dirinya dilantik sebagai Gubernur.
"Kalau rencana, dari dulu hanya rencana, tapi eksekusi baru dimulai 2019 begitu saya dilantik jadi Gubernur," sanggahnya.
Giri Prasta menambahkan dengan menyerang Agus Suradnyana bahwa pihaknya juga membangun Pasar Banyuseri dengan skema Angelus Bhuwana di Buleleng. (*)
Kumpulan Artikel Pilkada Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.