Berita Tabanan

VIRAL Fenomena Langka Hujan Butiran Es di Tabanan, Simak Penjelasan BMKG

Hujan ini disebabkan oleh peralihan musim yang bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby ekuator di area Bali dan sekitarnya.

Repro/KompasTV
Ilustrasi hujan butiran es - VIRAL unggahan video di media sosial fenomena hujan deras disertai butiran es di wilayah Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (1/11) siang. 

TRIBUN-BALI.COM - VIRAL unggahan video di media sosial fenomena hujan deras disertai butiran es di wilayah Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (1/11) siang.

Netizen pun ramai berkomentar menanggapi fenomena hujan es tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Bali, khususnya Kediri Tabanan.

Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, menyampaikan bahwa memang sebagian besar wilayah Bali terjadi hujan.

“Beberapa hari berlakangan ini hujan ringan hingga lebat terjadi di sebagian besar wilayah Bali,” ujar Diana kepada Tribun Bali, kemarin.

Baca juga: Atap Rumah Budayasa Porak-poranda, Hujan Disertai Angin Kencang di Singaraja, Bencana Pohon Tumbang 

Baca juga: TRAGIS! Siswa Sumedang Tewas di Kelingking Beach, Putra Drummer Matta Band, Ini Pesan Terakhirnya

Hujan ini disebabkan oleh peralihan musim yang bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby ekuator di area Bali dan sekitarnya.

Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat dan cuaca ekstrem lainnya. 

Mengenai fenomena hujan es yang terjadi di wilayah Kediri Tabanan kemarin siang, Diana menyampaikan bahwa dipengaruhi satu faktor.

“Hujan es terbentuk dari adanya aliran udara turun yang cukup kuat di dalam awan Cumulonimbus dan kemudian didukung oleh suhu permukaan yang rendah/dingin, sehingga hujan yang turun juga disertai dengan butiran es,” ungkap Diana.

Berdasarkan data radar BMKGK, hujan es di Kediri Tabanan memiliki durasi yang cukup singkat antara pukul 13.00 hingga 13.10 Wita. 

“Fenomena ini jarang ditemui namun dapat terjadi pada masa peralihan musim seperti saat ini (pancaroba), dan biasanya terjadi di daerah yang memiliki suhu permukaan yang cukup dingin,” papar Diana.

Oleh karena kondisi cuaca yang dapat berubah secaraa tiba-tiba pada masa pancaroba ini, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dpat terjadi, tidak hanya hujan es, melainkan juga fenomena lainnya seperti hujan lebat yang disertai petir/kilat, angin kencang serta puting beliung dan dampak yang menyertainya. (zae)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved