Kalender Bali

Jadwal Rerainan: Tumpek Klurut Jatuh Pada 9 November 2024, Memaknai Hari Kasih Sayang Dalam Hindu

Jadwal Rerainan Hindu Terdekat: Tumpek Klurut Jatuh Pada 9 November 2024, Memaknai Hari Kasih Sayang Dalam Hindu

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi sembahyang - Jadwal Rerainan Hindu Terdekat: Tumpek Klurut Jatuh Pada 9 November 2024, Memaknai Hari Kasih Sayang Dalam Hindu 

TRIBUN-BALI.COM - Jadwal Rerahinan Hindu terdekat, ada Hari Raya Tumpek Klurut yang akan berlangsung pada 9 November 2024.

Tumpek Krulut dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan sekali tepatnya Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Krulut.

Dilansir dari situs Kementerian Agama, Tumpek Krulut, juga dikenal sebagai Tumpek Lulut, adalah hari suci dalam tradisi Hindu Bali.

Kata "lulut" dalam bahasa Bali memiliki arti "jalinan" atau "rangkaian", yang melambangkan hubungan erat dan harmonis antara elemen-elemen kehidupan.

Pada Tumpek Krulut, umat Hindu di Bali memuja Tuhan dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Iswara. Pemujaan ini erat kaitannya dengan budaya Bali, khususnya seni tabuh (musik) yang menampilkan suara-suara sakral dalam upacara keagamaan.

Dalam konteks ini, gamelan—sering disebut "gong" oleh masyarakat Bali—memiliki peran penting.

Satu perangkat gamelan atau "barungan gong" dipandang sebagai perangkat yang tidak hanya memberikan irama dalam upacara, tetapi juga membawa taksu atau aura spiritual.

 

Oleh karena itu, Tumpek Krulut juga dikenal sebagai odalan gong, atau hari suci yang berfokus pada pemberkatan gamelan agar memiliki suara yang harmonis dan penuh taksu.

Tumpek Krulut juga memiliki makna sebagai hari kasih sayang bagi umat Hindu di Bali. 

Pada hari ini, kasih sayang dituangkan dalam bentuk persembahan di rong tiga berupa banten Pejati, Daman, Tipat Sirikan, dan Pesucian.

Baca juga: Kalender Bali: Jadwal Odalan di Berbagai Pura saat Tumpek Klurut, Termasuk Pura Merajan Kanginan

Ayaban (persembahan pendukung) yang dipersembahkan di hari ini meliputi Tipat Manca Tingkat Madya, Nista Tipat Gong, dan segehan panca warna yang disusun dalam sembilan tanding di lebuh.

Tujuan utama Tumpek Krulut adalah menumbuhkan kasih sayang dan taksu dalam diri, yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mencintai pekerjaan dan lingkungan.

Upacara ini mendorong umat untuk mengasah cinta kasih dan kepekaan spiritual yang kuat, sehingga mampu berperan positif dalam setiap aspek kehidupan.

Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Dosen Bahasa Bali Universitas Udayana yang juga pegiat lontar, I Putu Eka Guna Yasa, kata krulut dalam Tumpek Krulut berasal dari kata lulut yang artinya kasih sayang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved