Berita Bali
Simulasi Makan Siang Gratis, Pemprov Bali Mulai Dari Buleleng, Gianyar dan Bangli
Boy menyebutkan bahwa simulasi ini direncanakan mulai awal Desember 2024 dan akan dievaluasi sebelum pelaksanaan penuh
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali siapkan simulasi makan siang gratis yang merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Simulasi ini akan menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tiga Kabupaten yakni Buleleng, Gianyar, dan Bangli.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Kepala Disdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa.
Boy juga mengatakan bahwa simulasi ini dilaksanakan atas inisiatif Penjabat (PJ) Gubernur Bali.
Baca juga: Ketua DPRD Gianyar: Program Makan Siang Gratis Tak Mendesak, Lebih Mendesak Kesejahteraan Guru
"Ini semuanya adalah inisiatif dari PJ Gubernur, untuk melaksanakan simulasi pemberian makan bergizi gratis. Itu dilaksanakan rencananya awal adalah di tiga kabupaten, baik itu di Buleleng, Gianyar maupun di Bangli, dengan menyasar jenjang SD dan SMP," jelasnya.
Pelaksanaan program ini akan melibatkan sinergi antara Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten.
Di masing-masing wilayah, berbagai pihak dilibatkan, seperti PKK di Buleleng, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bangli, serta pihak kecamatan dan desa di Gianyar.
"Nanti itu sedang dibahas dengan teman-teman dari Gianyar," imbuhnya.
Boy menyebutkan bahwa simulasi ini direncanakan mulai awal Desember 2024 dan akan dievaluasi sebelum pelaksanaan penuh pada Januari 2025 mendatang.
Namun, jadwal pastinya masih menunggu kesiapan kabupaten.
"Rencananya ini karena masing-masing menyesuaikan jadwal dengan Bapak Gubernur dan juga jadwal di kabupaten, itu akan segera nanti disampaikan oleh Pak Bupati kapan bisanya sehingga nanti siap," ujarnya.
Simulasi akan mencakup tiga SD dan tiga SMP di setiap kabupaten, masing-masing satu SD dan satu SMP.
Lokasi pelaksanaan dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa di wilayah tersebut, salah satunya di daerah Gerokgak, Buleleng.
Boy menegaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memitigasi permasalahan yang mungkin timbul saat implementasi program di masa depan.
"Tujuan uji coba ini adalah untuk memitigasi permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan, sehingga pelaksanaan program ke depannya pada saat mulai diberlakukan awal tahun tentu dapat berjalan dengan lancar," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.