Berita Nasional

CUAN Menggiurkan Ekspor Pasir Laut, Pemerintah Sebut RI Bisa Dapat Rp 67 Triliun!

Trenggono menyebutkan, besaran itu sama dengan 10 kali jumlah anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan yang saat ini Rp 6,2 triliun.

ISTIMEWA
EKSPOR PASIR - Indonesia disebut akan memperoleh pemasukan Rp 67 triliun dari ekspor pasir laut.  

TRIBUN-BALI.COM - Indonesia disebut akan memperoleh pemasukan Rp 67 triliun dari ekspor pasir laut. Jumlah itu didapatkan dari perkiraan penghitungan jumlah 1 miliar kubik pasir laut yang diekspor.

"Dari PP (aturan ekspor pasir laut) yang sudah kita terbitkan, kalau seandainya 1 miliar kubik saja (pasir laut) berhasil kita release untuk kepentingan reklamasi, negara akan mendapatkan Rp 67 triliun," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/11).

Trenggono menyebutkan, besaran itu sama dengan 10 kali jumlah anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan yang saat ini Rp 6,2 triliun. Sehingga, kata dia, ekspor pasir laut bisa dijadikan salah satu sumber penerimaan negara.

Baca juga: DPR Tepuk Tangan Usai Komjen Setyo Terpilih, Pimpinan KPK Dijabat oleh Polisi Lagi

Baca juga: TARGET Kemenangan 2 Paslon Pilgub Bali Masih Rahasia, Mulia-PAS & Koster-Giri Sama-sama Yakin Menang

EKSPOR PASIR - Pemerintah membuka ekspor pasir laut. Langkah ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan. Akademisi, pegiat lingkungan, dan masyarakat pesisir bersuara. Mereka menganggap ekspor pasir laut lebih banyak negatifnya untuk Indonesia.  
EKSPOR PASIR - Pemerintah membuka ekspor pasir laut. Langkah ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan. Akademisi, pegiat lingkungan, dan masyarakat pesisir bersuara. Mereka menganggap ekspor pasir laut lebih banyak negatifnya untuk Indonesia.   (ISTIMEWA)

Selain itu, keuntungan dari ekspor pasir laut menurutnya juga bisa dimanfaatkan untuk membantu mensejahterakan nelayan dengan membangun desa nelayan terpadu. Terlebih lagi, menurut Trenggono, saat ini nilai tukar nelayan masih rendah.

"Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, nilai tukar nelayan masih segitu. Nilai tukar itu adalah angka ya, sejumlah rupiah yang dipergunakan untuk modal ditambah dengan pendapatan dia atau omzetnya, dibagi dengan sebagian modal," ujarnya. 

"Tentunya dengan bunga dan sebagainya ditambah dengan biaya hidup harian dia. Sama dengan itu kalau saya hitung di bawah UMR," sambung mantan Wakil Menteri Pertahanan itu.

Trenggono mengungkapkan, berbagai negara di dunia banyak yang memanfaatkan sedimentasi untuk dijual. Ia juga menyebut banyak negara yang membutuhkan sedimentasi sebagai bahan reklamasi. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved