bisnis
Rupiah Diperkirakan Fluktuatif di Perdagangan Pada Senin 25 November 2024, Simak Sebabnya!
Selain itu, pernyataan dari the Fed, kebijakan proteksionisme Trump dan juga pengumuman stimulus China bakal sangat menentukan arah Rupiah.
TRIBUN-BALI.COM - Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (25/11). Mata uang garuda utamanya akan dipengaruhi sentimen eksternal.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah di awal pekan masih akan didikte oleh perkembangan seputar perang di Ukraina-Rusia dan konflik Timur Tengah.
Selain itu, pernyataan dari the Fed, kebijakan proteksionisme Trump dan juga pengumuman stimulus China bakal sangat menentukan arah Rupiah.
Di hari Senin (25/11), Lukman melihat, rupiah kemungkinan akan menguat seiring adanya pertemuan People Bank of China (PBoC). Investor mengharapkan adanya kebijakan pelonggaran lebih lanjut dari bank sentral China tersebut.
Baca juga: Target Pembahasan Ranperda Naik, Dari 15 Jadi 19 Ranperda TA 2025, DPRD Buleleng Optimistis Tuntas!
Baca juga: Bawaslu Hentikan Serangan Sembako Bergambar Paslon! Beredar Kupon Beras Murah di Klungkung & Bangli
“Pengumuman PBoC sangat diantisipasi oleh investor yang mengharapkan adanya pelonggaran lebih lanjut. Hal ini bisa mendukung rupiah,” kata Lukman, Jumat (22/11).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pergerakan rupiah akan sangat bergantung kekuatan dolar AS.
Utamanya kebijakan ekonomi dan keputusan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang menyetir pergerakan dolar AS.
Di samping itu, konflik yang sedang berlangsung seperti perang Rusia-Ukraina turut menciptakan ketidakpastian ekonomi global.
Perang dapat mendorong investor beralih ke mata uang safe haven seperti Dolar AS, yang artinya dapat melemahkan Rupiah.
“Rupiah diperkirakan akan tetap tertekan akibat menguatnya dolar AS dan ketidakpastian ekonomi global,” ujar Sutopo saat dihubungi, Minggu (24/11).
Sutopo memperkirakan, rupiah akan berada di rentang Rp 15.850 per dolar AS-Rp 16.015 per dolar AS di perdagangan Senin (25/11).
Sedangkan, Lukman memproyeksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.800 per dolar AS- Rp 15.950 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Jumat (22/11), rupiah spot ditutup pada posisi Rp 15.875 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah tercatat menguat sekitar 0,35 persen secara harian dan terkoreksi tipis 0,01?ri level akhir pekan lalu Rp 15.874 per dolar AS.
Sementara, kurs Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada posisi Rp 15.911 per dolar AS, Jumat (22/11). Rupiah Jisdor menguat 0,19?ri posisi kemarin, namun melemah 0,23?lam sepekan terakhir. (kontan)
2 RUTE Internasional Baru TransNusa Hubungkan Indonesia - Tiongkok, Pererat Hubungan Bilateral |
![]() |
---|
Pinjaman Nasabah Kopdes MP Tegal Harum Capai Rp900 Juta, Zulkifli: Pengganti Bansos Bagi yang Miskin |
![]() |
---|
LESU Industri Logistik, Asosiasi Soroti Daya Beli Lemah & Efisiensi Belanja, Harapan ke Pemerintah |
![]() |
---|
Bank Indonesia Berharap Pameran KKI Dorong Promosi UMKM Naik 40 Persen |
![]() |
---|
EKSPOR Furnitur ke AS Kena Tarif 19 Persen, HIMKI: Buyer Beralih ke Vietnam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.