Orang Tua Ungkap Kondisi Pemain Bali United Made Tito Pasca Batal Gabung TC Timnas Karena Cedera

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Siapa yang tidak terpukul jika sebuah asa pupus karena suatu kondisi yang tak diinginkan, hal inilah yang dialami Wonderkid Bali United, Made Tito Wiratama yang harus mundur lebih awal dari Timnas Asean Cup 2024 karena dikembalikan ke klub akibat diterpa cedera.

Tito mendapati cedera saat membela klub Bali United berhadapan dengan Dewa United di Stadion Pakansari Bogor dalam pekan ke 11 BRI Liga 1, pada Sabtu 23 November 2024. 

Pemain nomor punggung 55 itu ditarik pada menit ke 44 digantikan oleh Kadek Agung Widnyana.

Diketahui, Made Tito ditarik karena mengalami permasalahan pada kakinya dan harus mendapatkan observasi dokter tim. 

Alhasil, Made Tito yang sedianya mengikuti pemusatan latihan bersama pemain Timnas lainnya di Bali, terpaksa harus menerima keadaan.

Made Tito tidak tampak sejak awal pemusatan latihan dibawah asuhan Shin Tae-yong. 

Sang Ayah, Kadek Sugiarto mengungkapkan, bahwa Made Tito memang harus beristirahat paling tidak selama 3 minggu akibat cedera pada kakinya dan hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) baru keluar sekitar 2 minggu.

Sehingga mau tidak mau, Tito harus tabah menerima kenyataan batal kedua kalinya membela Timnas setelah Piala Dunia U20 2023 lalu batal karena urusan politik yang disebutkan karena "situasi terkini" sehingga Indonesia dihapus menjadi tuan rumah. 

Baca juga: Made Tito Ingin Bangkit, Coach Teco Tak Mau Ungkit Rekor Positif Bali United Atas Dewa United

Ayah Made Tito, Kadek Sugiarto pun mengungkap kondisi sang anak pasca batal membela Timnas Indonesia.

"Cedera  Tito kalau dibilang serius kami belum tahu pastinya, karena hasil MRI masih dua minggu, tapi secara umum saya lihat bisa jalan biasa dan bisa nge-gym, hanya memang harus rest minimal 3 minggu sedangkan TC kan hanya 10 hari, jadinya oleh Timnas Tito dikembalikan ke klub supaya lebih fokus dan penguatan kakinya," ungkap Kadek Sugiarto melalui sambungan telepon, pada Senin 2 Desember 2024.

Kadek tidak menampik bahwa sang putra memang sempat kecewa akan keputusan itu, namun perlahan dengan didampingi dan terus dimotivasi oleh keluarganya, Tito akhirnya bisa menerima keadaan. 

"Karena Tito harus kembali awalnya kami kecewa karena memang itu cita-cita dari seorang pemain bola pun pasti ingin jadi pemain Timnas, ada kesempatan tapi karena cedera kami tidak bisa tahu kapan pemain akan cedera, mau bilang bagaimana kami harus terima kenyataan itu," bebernya.

"Tito sampai saat ini tetap semangat dia dan saya selaku orang tua, istri, dan kakaknya tetap memberikan motivasi, Tito tidak pernah patah semangat, bagi dia cedera ini ada hikmahnya di belakang nantinya bagi Tito," jabar Kadek.

Motivasi diberikan oleh kedua orang tua dan kakanya melalui duduk bersama, makan bersama, sebuah keharmonisan yang mampu mengusir kekecewaan yang Tito rasakan.