Kunci Jawaban

Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12

di bawah ini jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12 tentang letak Benteng Fort Rotterdam

Buku siswa IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12 

Benteng ini memiliki enam bastion dan dikelilingi oleh dinding setinggi tujuh meter dan parit sedalam dua meter.

Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.

Benteng ini juga merupakan markas militer dan pemerintahan daerah Belanda hingga tahun 1930-an.

Pada 1937 kepemilikan Benteng Rotterdam oleh pemerintah Hindia Belanda diserahkan kepada Yayasan Fort Rotterdam.

Benteng ini terdaftar sebagai bangunan bersejarah pada 23 Mei 1940. Benteng ini dipugar secara ekstensif pada tahun 1970-an dan sekarang menjadi pusat budaya dan pendidikan, tempat untuk berbagai acara musik dan tarian, serta tujuan wisata.

Benteng Rotterdam didirikan di pinggir pantai dengan alasan untuk memudahkan pengawasan.

Baca juga: Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 160 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 11

Selain itu, Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai karena untuk memudahkan pengawasan terhadap kedatangan musuh dari arah pantai.

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu dari 15 benteng pengawal yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo demi menghadang upaya invasi Belanda.

Pada awalnya, benteng ini disebut Benteng Jumpandang atau Benteng Ujung Pandang. Benteng tersebut dibangun dengan bahan dasar tanah liat.

Lalu, pada 1634, di masa kepemimpinan Sultan Alauddin, konstruksi bangunan benteng ini diganti menjadi batu padas yang diambil dari Pegunungan Karst daerah Maros.

Setelah selesai dibangun, Benteng Ujung Pandang mengalami kerusakan total akibat serbuan VOC di bawah pimpinan Cornelis J. Speelman sekitar tahun 1655 hingga 1669.

Kemudian, di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin, Benteng Ujung Pandang terpaksa harus diserahkan kepada Belanda.

Adapun penyerahan benteng ini merupakan salah satu hasil kesepakatan Perjanjian Bongaya yang terpaksa ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin pada 18 November 1667, pasca-kalah dalam Perang Makassar.

Setelah jatuh ke tangan Belanda, nama Benteng Ujung Pandang diganti menjadi Benteng Fort Rotterdam, sesuai nama kelahiran Speelman.

Semenjak jatuh ke tangan Belanda hingga 1930-an, Benteng Fort Rotterdam mengalami perubahan fungsi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved