Berita Klungkung

Dinsos Klungkung "Sibuk" Evakuasi ODGJ Kumat, Ngamuk Diduga karena Minum Obat Tak Teratur

Hal ini lantaran ODGJ tersebut kerap mengamuk saat kumat, sehingga pihak keluarga kewalahan untuk mengamankannya.

ISTIMEWA
Dinsos Klungkung evakuasi ODGJ ke RSJ Provinsi Bali, Rabu (11/12/2024). 

TRIBUN-BALI.COM  - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung, dalam beberapa hari belakangan sering mendapatkan permintaan untuk mengevakuasi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

Hal ini lantaran ODGJ tersebut kerap mengamuk saat kumat, sehingga pihak keluarga kewalahan untuk mengamankannya.

Kepala Dinas Sosial, Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan, dalam dua hari belakangan, pihaknya telah mengevakuasi 3 orang ODGJ ke RSJ Provinsi Bali.

Baca juga: Penyandang Disabilitas di Klungkung Dijamin JKN, Pemkab Komitmen Tingkatkan Akses Pelayanan Dasar

Baca juga: Petugas Loncat & Minta Tolong, Kendaraan Pengangkut Sampah Terbakar Diduga Korsleting Listrik

"Kemain kami evakuasi seorang ODGJ, hari ini evakuasi dua ODGJ, setiap minggu ada saja permintaan warga untuk evakuasi ODGJ," ujar Gusti Agung Putra Mahajaya, Rabu (11/12).

Ia mengatakan, warga yang kerap meminta bantuan untuk evakuasi, biasanya ODGJ yang mengamuk dan dianggap membahayakan lingkungan sekitar. "Biasanya sih yang banyak ODGJ mengamuk. Mereka sebenarnya sudah sempat mendapat perawatan di RSJ, tapi kumat lagi. Mungkin karena minum obatnya tidak teratur," ungkap dia.

Selama melakukan evakuasi ODGJ, pihaknya tetap mengutamakan pendekatan secara kemanusiaan. Melibatkan tim yang terdiri dari Dinasos, Satpol PP, Babinsa dan Babinkamtibmas, serta pihak desa setempat. "Kami antar langsung ODGJ itu ke RSJ dengan mobil Dinsos," jelasnya. (mit)

Jumlah Tersebar

Sementara itu, jumlah ODGJ di wilayah Klungkung tercatat cukup banyak dan tersebar di berbagai desa. Selama turun ke masyarakat, kata Gusti Agung, tidak ada ODGJ sampai dipasung di Klungkung.

"Sejauh ini tidak ada ODGJ sampai dipasung. Penanganan ODGJ ini harus ada kerjasama berbagai pihak, dinkes misalnya untuk pananganan dari sisi medisnya, serta pihak keluarga juga agar tidak mentelantarkan dan rutin memberikan obat jika ada keluarganya yang ODGJ," ungkapnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved