Sponspor Content

SEKDA Budiasa Buka Perkemahan dan Napak Tilas Lettu Dwinda

Upacara yang dipimpin Sekda Jembrana, I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana diikuti oleh sekitar 150 peserta.

ISTIMEWA
Upacara yang dipimpin Sekda Jembrana, I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari TNI dan anggota Pramuka se-kabupaten Jembrana. 

TRIBUN-BALI.COM  - Lettu Dwinda adalah seorang pahlawan yang lahir di Bumi Makepung, Jembrana tepatnya di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana pada tahun 1924 dengan nama I Gusti Putu Dwinda.

Sejak muda, I Gusti Putu Dwinda menunjukkan dedikasinya kepada bangsa dan negara dengan bergabung dalam pasukan PETA (Pembela Tanah Air) hingga meraih pangkat Letnan dua.

Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, dia bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) untuk melawan penjajah Belanda. Beliau terlibat dalam pertempuran melawan Belanda di Candikusuma, Gilimanuk dan Negara.

Pada 17 November 1946, I Gusti Putu Dwinda bergabung dengan pasukan ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Tabanan dan ditunjuk sebagai Komandan Batalyon.

Dalam pertempuran hebat di Margarana, Tabanan pada 20 November 1946 yang dikenal dengan perang Puputan Margarana, I Gusti Putu Dwinda gugur pada usia yang sangat muda yaitu 22 tahun.

Untuk menghormati dan mengenang jasa dan perjuangan Lettu Dwinda, Saka Wira Kartika dibawah bimbingan Kodim 1617/Jembrana melaksanakan Perkemahan dan Napak Tilas Lettu Dwinda, dimulai dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Lapangan GOR Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jumat 13 Desember 2024.

Upacara yang dipimpin Sekda Jembrana, I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari TNI dan anggota Pramuka se-kabupaten Jembrana.

Baca juga: JENAZAH Korban Tragedi Maut Monkey Forest! Kim Hyoeun Dikremasi, Malam Ini Dibawa Pulang ke Korsel 

Baca juga: MANTAN Kekasih Agnes Jadi Tersangka! Usai Penganiayaan di Villa , Pelaku Mantan Diplomat PBB

Upacara yang dipimpin Sekda Jembrana, I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari TNI dan anggota Pramuka se-kabupaten Jembrana.
Upacara yang dipimpin Sekda Jembrana, I Made Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari TNI dan anggota Pramuka se-kabupaten Jembrana. (ISTIMEWA)

Kegiatan perkemahan diisi dengan lomba-lomba ketangkasan serta penyuluhan bela negara yang dihari berikutnya dilanjutkan dengan Napak Tilas sejauh 20 kilometer dari desa Baluk menuju Monumen Gelar di Desa Batuagung.

Kakwarcab Budiasa memberikan apresiasi atas dilaksanakan napak tilas Lettu Dwinda sebagai wujud penghormatan serta dapat mengajarkan generasi muda untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan yang diberikan oleh para pejuang.

"Saya sangat mengapresiasi positif dan sangat bangga dengan yang dilakukan oleh Saka Wira Kartika Kodim 1617/Jembrana yang secara nyata menunjukkan kehormatan terhadap jasa dan pengorbanan pahlawan kita khususnya Lettu Dwinda," ucapnya.

Pihaknya berharap pelaksanaan Napak tilas ini nantinya bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk menghormati serta menumbuhkan rasa nasionalisme untuk bangsa dan negara.

"Saya berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda Jembrana yang lebih luas untuk senantiasa menjaga dan makin menguatkan sikap bela negara, cinta tanah air, persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan," ujarnya.

Budiasa mengatakan, banyak hal yang dapat dicontoh dari Lettu Dwinda melalui nilai-nilai yang dilakukan seperti nilai keberanian, persatuan dan kesatuan, pengorbanan, patriotisme dan nasionalisme, serta keadilan dan kebenaran.

"Nilai-nilai tersebut patut kita wariskan kepada generasi-generasi selanjutnya dalam misi kemerdekaan saat ini," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengajak anggota Saka Wira Kartika untuk peduli terhadap musibah yang akhir-akhir ini terjadi di kabupaten Jembrana khusunya kepada masyarakat yang menjadi korban tanah longsor dan angin puting beliung. 

Ia pun mengajak anggota  Saka Wira Kartika untuk dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Salah satunya dengan bergotong-royong di lokasi bencana. 

"Dan saya mengajak kakak-kakak dan adik-adik untuk senantiasa berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat kita dihindari dari bencana dan musibah lainnya," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved