Nataru di Bali

Operasi Lilin Agung Kerahkan Brimob dan K9, Kesiapan Polisi Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, sejumlah hal menjadi atensi khusus dalam Rapat Koordinasi Pengamanan di Polresta Denpasar.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
RAKOR NATARU – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Polresta Denpasar menggelar pertemuan dengan sejumlah stake holder, Selasa (17/12). 

TRIBUN-BALI.COM – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, sejumlah hal menjadi atensi khusus dalam Rapat Koordinasi Pengamanan di Polresta Denpasar.

Plt (Pelaksana Tugas) Waka Polresta Denpasar, AKBP I Dewa Agung Roy Marantika, mengatakan, Operasi Lilin Agung 2024 difokuskan pada antisipasi keamanan, potensi kemacetan, dan situasi kamtibmas yang kondusif.

Operasi Lilin Agung 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. "Penting sinergi semua pihak dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Nataru yang berlangsung dari 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025," kata AKBP Roy Marantika, Selasa (17/12).

Baca juga: DUKA Bali Zoo, Gajah Betina Molly Mati Usai Terseret Arus Sungai, Proses Evakuasi Temui Kendala  

Baca juga: TK Negeri Pembina di Petang, Badung Sudah Rampung dan Dipelaspas

Marantika menegaskan, masukan dari berbagai pihak menjadi perhatian serius Polresta Denpasar. "Kami akan terus berkoordinasi dan memastikan sinergitas terjaga untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Natal, Tahun Baru, serta acara budaya dan keagamaan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kabagops Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Tomiyasa, memaparkan sejumlah potensi kerawanan, termasuk peningkatan kasus kejahatan pada 2023 dan 2024, kerawanan lalu lintas, serta risiko keamanan di wilayah-wilayah tertentu. 

“Beberapa lokasi yang menjadi perhatian utama antara lain gereja-gereja seperti Maranata, Santo Yoseph, Kristus Kasih, dan Katedral, serta kawasan wisata seperti Jalan Pantai Kuta, GWK, dan akses menuju Bandara Ngurah Rai," ujar Kompol Ketut. 

Polresta juga merancang pos pelayanan dan pengamanan, termasuk dua pos pelayanan di Kuta dan Denpasar Selatan, serta enam pos pengamanan lain yang didukung oleh 267 personel. Langkah-langkah pengamanan tambahan melibatkan sterilisasi menggunakan tim Brimob dan K9, serta rekayasa lalu lintas di kawasan wisata dan bandara.

Sementara itu, Bendesa Adat Denpasar menginformasikan akan ada upacara adat Pencaruan pada Senin (30/12) yang memerlukan rekayasa lalu lintas di sekitar Pura Dalem. Pada rakor tersebut, Asisten I Kota Denpasar menyoroti perlunya koordinasi dengan BPBD dan Pemadam Kebakaran, serta perhatian khusus pada Denpasar Festival (Denfest) yang berlokasi dekat gereja. (ian) 

Tetap Siaga Bencana

Sementara Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira mengatakan, pentingnya kesiapan penuh seluruh personel menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat dan wisatawan selama perayaan Natal dan Tahun Baru

Selain itu, langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan gelombang tinggi juga menjadi fokus utama.

“Kita harus memastikan kesiapan dalam segala aspek, baik personel maupun sarana dan prasarana, terutama menghadapi cuaca ekstrem serta potensi kemacetan dan kriminalitas,” ujar Kompol Yudistira.

Ia juga menyoroti fenomena bencana alam yang kerap viral di media sosial, seperti insiden pohon tumbang di beberapa lokasi, yang membutuhkan respons cepat dan koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD. Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada kawasan pesisir dan objek wisata, termasuk Tanjung Benoa dan Pecatu, untuk mengantisipasi kecelakaan air akibat gelombang tinggi. (ian)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved