bisnis
BAKAL Libatkan 4.000 UMKM, Pemerintah Rencana Bangun Holding, Dirancang Gabungkan 10Sektor Strategis
Hal tersebut diungkap Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12).
TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berencana membangun holding UMKM, guna meningkatkan ekosistem rantai pasok antara UMKM dengan industri besar.
Hal tersebut diungkap Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12).
Maman mengatakan, rencana pembentukan holding UMKM ini melihat dari apa yang sudah berjalan di sejumlah negara seperti China, India, Jepang dan Korea Selatan.
“Kami ingin membangun sebuah ekosistem UMKM yang menyatu antara UMKM dengan industri besarnya dalam konteks rantai pasoknya. Salah satu mediasinya untuk mendorong itu semua dengan membuat yang namanya holding UMKM,” jelas Maman.
Maman menjelaskan, holding UMKM tersebut dirancang dengan menggabungkan 10 sektor strategis. Namun demikian, dia belum bisa menjelaskan secara rinci sektor apa yang bakal disatukan.
Dia bilang, untuk menggodok hal tersebut pihaknya juga akan melibatkan kalangan pengusaha seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan lain sebagainya.
Baca juga: PANDE Diduga Korupsi Rp 3,6 Miliar, Ketua KONI Gianyar 2018 Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Hibah!
Baca juga: TEMBOK Rumah Ketut Sarya Hancur Dihantam Batu Besar Akibat Longsor & Hujan Deras di Buleleng!
“Itu akan kita kaji supaya di dalam holding UMKM itu akan melibatkan satu super ekosistem besar,UMKM kurang lebih sekitar 3.000-4.000 UMKM, dikonsolidasikan oleh satu holding UMKM agar rantai pasoknya terbangun,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Maman, terkait pembiayaan holding UMKM ini nantinya bisa berasal dari pembiayaan oleh pemerintah lewat Badan Layanan Usaha (BLU) atau melalui pihak swasta.
“Karena kan prinsipnya kan ini Business to Business (B2B) dan transparan tentunya, jadi kita akan melibatkan semua pihak,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza mengatakan, UMKM harus memiliki empat pilar agar bisnis mereka bisa tumbuh dan bisa naik kelas.
Empat pilar tersebut dikenal dengan nama LIDI yaitu loyalitas, integritas, disiplin dan inovasi. Empat pilar ini merupakan hal yang krusial agar UMKM bisa bertahan berkelanjutan dalam bisnis.
“Salah satu misi dari KemenUMKM adalah sustainable karena ini kami juga menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Kementerian Investasi untuk bisa membuka pasar di luar negeri,” kata Helvi, dalam penjelasannya di sebuah diskusi.
Dari empat pilar tersebut, inovatif merupakan hal yang sangat penting. Tanpa inovasi akan sulit bagi UMKM untuk bisa naik kelas.
“Melalui inovasi, UMKM dapat merespons perubahan pasar, kecepatan menghadapi pasar, menghadapi persaingan yang berujung kepada ketangguhan. Kita tidak bisa lagi secara konvensional menentukan perencanaan kemudian menghitung proses bisnis kemudian mengantisipasi pasar salah satunya ya sudah harus masuk ke tipe form digital,” ujar Helvi.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco, Rizky Firdaus mengatakan, Smesco tengah membuat start up hub agar UMKM punya tempat di dunia digital sehingga bisa beraktivitas dengan mudah dan murah.
Transaksi WONDR by BNI Tumbuh 57 Persen, Transaksi ATM BNI Turun 17 Persen YoY di Semester-I 2025 |
![]() |
---|
DUKUNG Perkembangan Desain Indonesia, TACO Hadir Lewat Kolaborasi di JIA Curated 2025 |
![]() |
---|
TIM Polda Bali Telusuri Dugaan Pengoplosan, Pemkot Gelar Pasar Murah Respon Kelangkaan LPG 3 Kg |
![]() |
---|
BERI Pengurangan Pokok Pajak, Denpasar Siasati Kenaikan PBB 10 Kali Lipat Akibat Penyesuaian NJOP |
![]() |
---|
WARGA Serbu Beras Murah di Pelabuhan Buleleng, Polda Bali Distribusi 100 Ribu Kilogram Beras se-Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.