Nataru di Bali

BALI Siap Sambut Libur Nataru, Dishub Denpasar Buka 4 Posko Terpadu, Juga Shuttle Bus ke Bandara

Kabid Angkutan Dishub Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Endarta mengatakan, dalam pelaksanaan posko terpadu Nataru ini diterjunkan sebanyak 108 personel

KOMPAS.com/M ZAENUDDIN
Ilustrasi - Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM Bali siap menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Sejumlah persiapan dilakukan institusi dan stakeholder terkait. Di antaranya persiapan pengamanan, posko terpadu, moda transportasi, infrastruktur di kawasan objek wisata hingga rekayasa lalu lintas.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar bersama stakeholder terkait membuat 4 posko terpadu menyambut Nataru tahun ini. Keempat posko terpadu ini yaitu Posko Umanyar, Posko Terminal Ubung, Posko Pelabuhan Sanur, dan posko Pelabuhan Serangan. Posko terpadu ini dibuka mulai 10 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

Kabid Angkutan Dishub Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Endarta mengatakan, dalam pelaksanaan posko terpadu Nataru ini diterjunkan sebanyak 108 personel gabungan.

“Kami akan antisipasi titik-titik kemacetan dan juga kawasan tempat wisata serta pusat perbelanjaan,” papar Yoga Endarta usai pelaksanaan Apel Pasukan Posko Terpadu Angkutan Natal 2024 dan Tahun 2025 di Terminal Ubung Denpasar, Rabu (18/12).

Baca juga: Ngakan MKM Dijemput Puluhan Warga, Dikabarkan Hilang, Cari Ketenangan di Air Terjun Kuningan

Baca juga: Ratusan Perbekel Geruduk DPRD Buleleng, Minta Kejelasan Pencairan Dana BKK Pemkab Badung!

Pelaksanaan apel Pasukan Posko Terpadu Angkutan Natal 2024 dan Tahun Bali 2025, Rabu, 18 Desember 2024 di Terminal Ubung Denpasar. Digelar di dalam ruangan karena hujan - Denpasar Buka 4 Posko Terpadu Nataru, Terjunkan 108 Personel Gabungan
Pelaksanaan apel Pasukan Posko Terpadu Angkutan Natal 2024 dan Tahun Bali 2025, Rabu, 18 Desember 2024 di Terminal Ubung Denpasar. Digelar di dalam ruangan karena hujan - Denpasar Buka 4 Posko Terpadu Nataru, Terjunkan 108 Personel Gabungan (Tribun Bali/Putu Supartika)

Apalagi saat ini musim hujan dan kebanyakan masyarakat menggunakan kendaraan roda empat saat bepergian. Sehingga berpotensi meningkatkan kemacetan di Denpasar. Terkait hal itu, pihaknya meminta masyarakat untuk bisa memanfaatkan angkutan umum seperti Trans Metro Dewata.

Asisten II Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan menambahkan, pada momen Nataru ini ada perbedaan dibandingkan momen Hari Raya Lebaran. Jika saat Lebaran kebanyakan ke luar Denpasar, maka pada momen Nataru ini, pergerakan kendaraan lebih banyak ke Denpasar.

Termasuk juga antisipasi lonjakan penumpang yang akan menyeberang ke Nusa Penida maupun Nusa Lembongan via pelabuhan Sanur dan pelabuhan Serangan.

“Tim dari Posko Terpadu nanti akan mengawasi objek wisata, pusat perbelanjaan, serta membantu kelancaran ibadah Natal di gereja,” paparnya.

Risnawan menambahkan, tim posko terpadu juga menyiapkan rest area dan kantong parkir salah satunya di Terminal Ubung.

Di mana bus pariwisata yang di tempatnya menginap tidak memiliki parkir, maka diarahkan ke kantong parkir maupun rest area tersebut. Sehingga hal itu bisa meminimalisir kemacetan yang diakibatkan parkir di pinggir jalan.

“Bus dan angkutan umum juga dipastikan kelayakannya dengan melakukan ramp check. Sehingga aman di jalan,” paparnya. 

Dishub Kota Denpasar juga melakukan antisipasi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk Denpasar pada libur Nataru. Pada libur Nataru tahun ini diprediksi pergerakan kendaraan ke Denpasar meningkat 20 hingga 30 persen.

Kabid Prasarana Dishub Kota Denpasar, I Dewa Ketut Adi Pradnyana mengatakan, peningkatan volume kendaraan diprediksi dimulai pada 24 Desember 2024. Oleh karena itu, Dishub akan menerjunkan petugas di titik-titik persimpangan crowded serta di kawasan wisata maupun pusat perbelanjaan. 

“Ada beberapa titik yang biasanya crowded, kawasan mall, pusat perbelanjaan, dan juga di kawasan Sanur. Juga tempat yang ada event perayaan malam tahun baru,” paparnya, Rabu (18/12).

Suasana terminal Ubung Denpasar pada Rabu 18 Desember 2024 - Libur Nataru, Pergerakan Kendaraan ke Denpasar Diprediksi Meningkat hingga 30 Persen
Suasana terminal Ubung Denpasar pada Rabu 18 Desember 2024 - Libur Nataru, Pergerakan Kendaraan ke Denpasar Diprediksi Meningkat hingga 30 Persen (Tribun Bali/Putu Supartika)

Dewa Adi menambahkan, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kendaraan umum. Juga selalu memantau kondisi lalulintas melalui Google Maps, sehingga bisa mengetahui kawasan crowded maupun lancar. 

“Sekarang sudah ada teknologi, masyarakat bisa memanfaatkannya, seperti aplikasi Google Maps, di sana terlihat kawasan yang macet dan lancar. Sehingga bisa menggunakan jalan yang lancar tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Dishub Provinsi Bali telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi jika kemacetan parah 29 Desember tahun lalu terulang. Langkah yang diambil adalah mengatur arus lalu lintas, menertibkan kendaraan parkir di bahu jalan menuju bandara dan sebaliknya hingga menyiapkan shuttle bus.

“Kami di Provinsi akan membantu untuk pengaturan lalu lintas menuju bandara termasuk penyiapan angkutan,” ujar Kepala Dishub Bali, IGW Samsi Gunartha usai apel pembukaan Posko Terpadu Nataru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu (18/12). 

Dijelaskan, pihaknya akan mengatur sedapat mungkin clearance (steril) dari seluruh ruas-ruas yang menjadi ruas emergency. Jadi jalur emergency baik di jalan tol maupun di jalan nasional itu harus diamankan dari antrean karena itu nanti akan dipakai untuk keperluan emergency apabila terjadi stak atau macet parah tidak bergerak. 

“Saya minta dengan sangat hormat seluruh pihak untuk selalu memperhatikan terutama kendaraan-kendaraan yang parkir pada jalur emergency di dekat bandara ini. Mulai kita usir-usirin itu supaya pada saat emergency terjadi kita masih punya space untuk bergerak,” tegas Samsi Gunartha. 

Mengenai shuttle bus menuju bandara telah disiapkan dan standby di tiga titik seperti tahun sebelumnya. “Bus sudah kami siapkan di Sentral Parkir Kuta, Pelabuhan Benoa dan Nusa Dua sehingga jika terjadi kejadian darurat maka shuttle ini bergerak. Kami juga akan segera meminta terutama saat arus puncak itu shuttle dioperasikan supaya mencegah tidak terjadi kemacetan yang berakibat fatal kepada penerbangan,” paparnya. 

Pihaknya berharap tidak ada lagi penumpang yang tertinggal penerbangan dan tidak terulang lagi kejadian 29 Desember 2023 lalu. “Kita akan menghadapi banyak tantangan karena cuaca agak berbeda pada tahun ini, mudah-mudahan semuanya tetap sehat dan kegiatan berjalan lancar,” jelasnya.

Dengan dibukanya Posko Terpadu Nataru di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali kemarin, menandai sudah memulai kesiagaan dalam menghadapi Nataru. Samsi Gunartha mengungkapkan, pihaknya belajar dari kejadian tahun lalu yang menghadapi situasi sangat sulit karena memang ada beberapa persoalan yang tidak bisa berhasil diatasi. 

Pada Nataru tahun ini, pihaknya optimistis lebih baik karena sudah mengalami banyak koordinasi dan sudah mulai melakukan simulasi-simulasi.  “Kami diundang secara khusus (Sabtu pekan lalu) untuk melakukan simulasi berkaitan dengan trafik akses bandara di Korlantas Polri. Dan perhatian pemerintah pusat terhadap Bali terutama pintu masuk Bali yaitu bandara dan Pelabuhan,” ucapnya. (sup/zae)

Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace)
Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) (Istimewa)

Tingkat Okupansi Hotel Diprediksi 100 persen 

Tingkat okupansi Hotel di Bali naik jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Ia memprediksi tingkat okupansi hotel di Bali bervariasi. Beberapa kawasan premium seperti Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung diperkirakan mencapai okupansi tinggi. 

“Saya kira kalau saja kita tidak ada gangguan apapun pada beberapa wisata, beberapa kawasan di Bali, khususnya Nusa Dua, ini saya yakin (okupansi) masih bisa ada 90 persen bahkan 100 persen kalau kita ngomong weekly-nya, bulanannya,” katanya, Rabu (18/12). 

Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 ini menambahkan, okupansi secara keseluruhan selama setahun di kawasan Nusa Dua diperkirakan mencapai 80 persen karena didukung momentum high season. Namun, beberapa kebijakan pemerintah turut menjadi perhatian para pelaku usaha, termasuk kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

“Nah, kemudian ada kebijakan pemerintah untuk mengurangi biaya perjalanan. Demikian juga banyak pengusaha-pengusaha wait and see dengan kebijakan pemerintah ke depan dengan naiknya PPN 12 persen dan sebagainya. Ini juga menjadi persoalan kita yang akan memengaruhi keinginan orang untuk berwisata, tetapi saya yakin untuk kawasan tertentu (okupansi) bisa 90 persen terpenuhi seperti Nusa Dua dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara itu, untuk kawasan lain seperti Kuta, Sanur, Ubud, Candidasa, dan Lovina, tingkat okupansi diprediksi beragam. Homestay di wilayah Kabupaten Bangli juga memberikan kontribusi terhadap angka okupansi akomodasi di Bali.

“Tapi kalau kita ngomong Bali secara keseluruhan, selain Nusa Dua, Kuta, ada Sanur, Ubud, Candidasa, ada Lovina juga, ini kan kita masukkan ke dalam peta Bali semua. Di daerah Bangli juga banyak homestay yang muncul, kalau itu kita kategorikan sebagai akomodasi maka angka 67 persen itu sudah angka (prediksi okupansi) yang saya bisa lihat di akhir tahun ini,” katanya.

Menurut Cok Ace, kawasan tertentu memang dapat mencapai angka okupansi tinggi, hingga 80-100 persen, namun di lokasi lain tingkat hunian masih di kisaran 50 persen. Secara rata-rata, okupansi di Bali diperkirakan berada di angka 60-70 persen.

“Beberapa kawasan iya, ada 80 persen, 90 persen, dan 100 persen persen. Ada beberapa. Tetapi di tempat-tempat tertentu bisa 50 persen, jadi kalau kita lihat average-nya masih antara 60-70 persen,” tandasnya. (sar)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved