UMKM Bali
KISAH Wintang Rintis Usaha Nasi Babi Guling di Bali, Sempat Sulit Cari Karyawan,Kini Terus Ekspansi
Di NTT, kata dia, tidak langsung berjualan nasi babi guling, namun memulai dengan nasi campur, sedikit demi sedikit mencoba berjualan nasi babi guling
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Warung RM Dewata merupakan UMKM yang bergerak di bidang makanan yaitu nasi babi guling. Warung ini dikelola seorang ibu rumah tangga, Wintang.
Rumah makan RM Dewata berlokasi di Jalan WR Supratman Kota Denpasar. Wintang mencoba mengadu nasib berjualan nasi babi guling di Bali sejak 3 bulan lalu. Ia sudah mendirikan rumah makan yang sama di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2018 lalu.
Di NTT, kata dia, tidak langsung berjualan nasi babi guling, namun memulai dengan nasi campur, sedikit demi sedikit mencoba berjualan nasi babi guling.
Selama jualan di NTT usahanya berjalan dengan mulus dan sukses kurang lebih selama 6 atau 7 tahun. “Saya pindah dari NTT ke Bali karena kerjaaan suami, tetapi di samping itu saya memang ingin mencoba juga bagaimana jualan kuliner di Bali,” ungkap Wintang.
Baca juga: BALI Siap Sambut Libur Nataru, Dishub Denpasar Buka 4 Posko Terpadu, Juga Shuttle Bus ke Bandara
Baca juga: Ngakan MKM Dijemput Puluhan Warga, Dikabarkan Hilang, Cari Ketenangan di Air Terjun Kuningan

Hal ini menjadi tantangan bagi Wintang. Sebab di Bali, merupakan rumah segala olahan babi guling. Masalah pertama yang dihadapinya adalah sulitnya mencari karyawan.
“Awalnya saya buka sendiri terus siangnya dibantu suami, tetapi berat sekali rasanya, saya mencari pegawai juga susah, ini saja saya merekrut lagi dari NTT ke sini kerja,” kata Wintang.
Bersyukurnya dengan segala jerih payah Wintang, ia dapat sukses usaha nasi babi guling di Bali selama 3 bulan ini.
Melihat sendiri kondisi warung makannya, memang sering dikunjungi banyak pelanggan. Diungkapkan, selain rasa yang nikmat, juga yang unik ada daya tarik tersendiri di RM Dewata ini.
“Ya, kira-kira jam 10 itu sudah habis biasanya, kalua agak sepi jam 13.00 atau 14.00 habis,” kata Wintang.
“Kalau di Bali ini, persaingan itu yang sulit jujur, sekarangkan di mana-mana sudah ada nasi babi guling, jadi saya berdoa yang terbaik saja,” tambahnya.
Terlihat faktor tenaga kerja dan persaingan ketat menjadi tantangan Wintang dalam merintis usaha ini. Ia ingin membuka cabang lain di daerah Kabupaten Gianyar.
“Saya mau mencoba nanti buka cabang di Gianyar, mau membandingkan gitu, kalau semisal bagus, mungkin saya akan lanjut jualan di Gianyar saja,” kata Wintang.
Dalam menjalankan usahanya Wintang memulai persiapan di pagi dari pukul 04.00 start memasak hidangan, seperti lawar, gorengan, sambal, dan lain-lainnya.
Untuk babi guling dan satenya, Wintang lebih memilih untuk catering, kemudian saat sekitar pukul 06.00 Wintang sudah siap menata semuanya di warung makan. RM Dewata sendiri buka dari pukul 06.00 hingga 15.00 WITA. (made wira adi saputra)
Audit BPKP Ungkap Temuan Penyalahgunaan Izin UMKM di Bali, Banyak Celah Digunakan WNA |
![]() |
---|
Kisah Sukses Suami Istri Jual Daster Bali, Raih Omzet Hingga Ratusan Juta, Bagi Tips Jualan Online |
![]() |
---|
Pelaku UMKM di Badung Bisa Pinjam hingga Rp100 Juta Gratis Bunga, Program Sidi Kumbara Ditingkatkan |
![]() |
---|
Berdiri 1985, Jualan Dengan Rombong Berkeliling Denpasar Bali, Kini Bakmi Akiu Terus Berekspansi |
![]() |
---|
KISAH 1 Dekade Pendiri JFC Bali, Hampir Tumbang Namun Bangkit Lagi, Kini Target Ekspansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.