Nataru di Bali
Momen Nataru Dapat Picu Inflasi, Sekda Bali Minta Masyarakat Bijak Berbelanja
Momen Nataru Dapat Picu Inflasi, Sekda Bali Minta Masyarakat Bijak Berbelanja
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali pada 20 Desember 2024.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Sinergi Menjaga Stabilitas Ekonomi Melalui Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Keuangan Daerah Menuju Bali Hijau, Tangguh, dan Sejahtera Mendukung Indonesia Maju’ ini merupakan wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder daerah untuk berkoordinasi dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali.
Baca juga: Kemenpar RI Catat Potensi Devisa Sejumlah Rp25,4 Triliun Sepanjang Tahun 2024
Penyelenggaraan HLM TPID dipimpin langsung Pj. Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Bali, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Direktur Utama PT BPD Bali, Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Bali, Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Bali, serta perangkat daerah terkait yang tergabung dalam TPID.
Baca juga: Arti Mimpi Memegang Pisau, Pertanda Hubungan Cinta Tidak Akan Berhasil
HLM TPID dilaksanakan dalam rangka membahas strategi pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru). Berdasarkan data inflasi November 2024, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 0,50 persen (mtm), sementara itu secara tahunan inflasi Provinsi Bali sebesar 2,50 persen (yoy) sesuai dengan target inflasi nasional.
“Terdapat tren inflasi yang terjadi pada bulan Desember selama tujuh tahun terakhir,” kata, Plt. Kepala BPS Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengutarakan bahwa momen HBKN Natal dan perayaan tahun baru 2025 dapat memicu terjadinya inflasi pada beberapa komoditas strategis.
“Inflasi dapat terjadi dipengaruhi banyaknya wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Bali, di tengah cuaca saat ini sedang kurang baik. Cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan potensi terganggunya ketersediaan komoditas strategis, terutama yang menjadi komoditas penyumbang inflasi seperti bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng,” kata, Dewa Indra.
Masyarakat pun diharapkan dapat bijak dalam berbelanja dengan menerapkan pola konsumsi yang baik dan tidak berlebihan. Selanjutnya dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali mengajak seluruh Kepala Daerah dan perangkat daerah melakukan langkah preventif untuk melakukan pengendalian inflasi jelang momen Natal dan tahun baru 2025.
“Bersama-sama kita perlu memastikan ketersediaan pasokan terutama untuk komoditas-komoditas pemicu inflasi, memastikan distribusi lancar sehingga harga-harga dapat tetap stabil dan terjaga, serta memaksimalkan peran perumda pangan untuk menjadi offtaker,” imbuhnya.
19 Hari Posko Nataru 2024/2025, Bandara Ngurah Rai Layani 1,3 Juta Penumpang Lebih |
![]() |
---|
Arus Balik Nataru, 34 Ribu Orang Tinggalkan Bali, Pelabuhan Gilimanuk Padat Mulai Sore Hari |
![]() |
---|
Layani 1.069.653 Penumpang Selama Periode Nataru, Bandara Ngurah Rai Bersiap Hadapi Arus Balik |
![]() |
---|
Nataru, Orang Masuk Bali Turun 11 Persen, Menhub Dudy Tinjau Kesiapan Puncak Arus Balik di Ketapang |
![]() |
---|
345 Ribu Orang Masuk Bali Selama Nataru, Menhub Dudy Tinjau Kesiapan Puncak Arus Balik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.