Berita Gianyar

Tak Hanya Bagi BLT Hari Raya, Desa Adat Padangtegal Ubud Kini Bangun Klinik Bertaraf Internasional

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal bekerjasama dengan Rumah Sakit BROS Denpasar.

ISTIMEWA
Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal, Ubud, dilakukan oleh Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, Senin 23 Desember 2024. 

Untuk diketahui, Desa Adat Padangtegal termasuk desa adat kaya di Ubud. Desa Adat Padangtegal punya pendapatan besar dari objek wisata yang dikelola secara mandiri, yaitu Monkey Forest Ubud.

Objek wisata hutan dan monyet ini mengantongi pendapatan miliaran rupiah per bulan. Belum lagi, usaha-usaha milik desa adat lainnya, yang menambah pundi-pundi kekayaan Desa Adat Padangtegal.

Karena itu, Desa Adat Padangtegal memiliki sejumlah program untuk kesejahteraan warganya. Setiap jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Desa Adat Padangtegal memberikan dana hari raya sebesar Rp 2 juta dan beras 25 kilogram pada setiap krama adat atau kepala keluarga (KK).  

Sebanyak 689 KK tersebar di empat banjar adat, yaitu Banjar Padangtegal Kaja, Padangtegal Mekarsari, Padangtegal Kelod, dan Padang Kencana.

Pemberian dana hari raya dan beras tersebut, merupakan bagian kecil dari program-program Desa Adat Padangtegal dalam mensejahterakan masyarakat, yang tertuang dalam visi dan misi awig-awig. 

Selama ini Desa Adat Padangtegal memiliki berbagai program, mulai dari kesehatan hingga pendidikan warga. 

Dalam bidang kesehatan, para masyarakat lanjut usia atau krama werda difasilitasi ruang berkomunikasi antar krama werda, jadwal olahraga senam, pengecekan kesehatan gratis, konsultasi, pemberian makanan sehat dan sebagainya.

Krama werda yang sakit, yang berkebutuhan khusus atau tak bisa beraktivitas, disediakan fasilitas homecare setiap bulan sekali. Warga dibantu cek kesehatan, diberikan pampers untuk kebutuhan sebulan, dan susu sebulan. 

Tak hanya itu, Desa Adat Padangtegal juga benar-benar menggunakan pecalang untuk kepentingan krama. 
Pecalang bukan hanya sebagai pengatur lalu lintas dan keamanan wilayah. Tetapi para pecalang di desa tersebut berjaga 24 jam penuh.

Ketika ada masyarakat sakit dan harus segera mendapat pertolongan medis, para pecalang inilah yang akan mengantar krama tersebut ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans. 

Kini, Desa Adat Padangtegal membangun klinik pratama berstandar internasional untuk melayani warga dan wisatawan.

Dari segi pendidikan, desa adat memberikan beasiswa pada setiap warga setempat yang mengenyam bangku kuliah. Namun beasiswa tersebut akan terus dievaluasi sesuai IPK mahasiswa. 

Desa Adat Padangtegal saat ini juga sedang mempersiapkan sekolah bertaraf internasional, mulai dari pendidikan PAUD, TK dan SD. Rencananya akan dibuka tahun depan menggunakan lahan milik desa adat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved