Travel

Wisata Ketahanan Pangan Tukad Bantara Ayung: Edukasi dan Ketahanan Pangan di Desa Kesiman Petilan

Wisata Ketahanan Pangan Tukad Bantara Ayung, adalah destinasi unik di Desa Kesiman Petilan, Denpasar, Bali. 

ISTIMEWA
Wisata Ketahanan Pangan Tukad Bantara Ayung adalah destinasi unik di Desa Kesiman Petilan, Denpasar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wisata Ketahanan Pangan Tukad Bantara Ayung, adalah destinasi unik di Desa Kesiman Petilan, Denpasar, Bali. 

Tidak hanya menawarkan wisata alam, tempat ini juga menjadi sarana edukasi tentang cara beternak, berkebun, serta mengenali berbagai jenis tanaman dan kegunaannya. 

Di sini, pengunjung dapat belajar sekaligus menikmati suasana pedesaan yang asri. Terletak di Jalan Sulatri, Gang XIV, Kesiman Petilan, tempat ini mudah dijangkau dari pusat kota Denpasar. 

Wisata ini buka dari pagi sekitar pukul 08.00 hingga sore hari pukul 17.00. Menariknya, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk karena tempat ini masih dalam tahap pengembangan.

Baca juga: HARRIS Hotel Denpasar Bali Hadirkan Holiday Sparkle Feast, Keistimewaan Kuliner di Penghujung 2024

Baca juga: RETAKAN Tebing Pura Uluwatu Masih Dikerjakan, PUPR Badung: Molor, Rampung Pertengahan Januari 2025!

Program Desa yang Berkelanjutan

Wisata ini merupakan bagian dari program desa, yang dirancang sejak tahun 2023 dan terus berkembang dengan dukungan warga setempat. 

Tujuannya adalah menciptakan sumber ketersediaan pangan yang aman, bergizi, dan terjangkau bagi masyarakat. 

Selain itu, tempat ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi anak-anak sekolah dan warga sekitar untuk memahami konsep ketahanan pangan.

“Di sini kita kebetulan ada 2 macam bentuk ketahanan pangan, yaitu hewani yang berupa ternak lele dan kambing, serta nabati berupa sayur-mayur.

Kebetulan perancangannya sudah dari tahun lalu, dan baru dijalankan awal 2024 ini menggunakan anggaran desa,” jelas I Wayan Susila, Koordinator Ketahanan Pangan LPM Desa Kesiman Petilan

Ia menambahkan, untuk saat ini masih masuk tahap perkembangan dan mudah-mudahan ke depannya program ketahanan pangan tetap berjalan.

"Jadi selain menjadi sumber ketahanan pangan, bisa juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dan murid-murid sekolah,” katanya. 

Peresmian Tukad Bantara Ayung yang berada di Desa Kesiman Petilan Denpasar, Bali, Minggu 22 Mei 2022.
Peresmian Tukad Bantara Ayung yang berada di Desa Kesiman Petilan Denpasar, Bali, Minggu 22 Mei 2022. (Tribun Bali/Putu Supartika)

Keindahan dan Kebermanfaatan di Tukad Bantara Ayung

Begitu memasuki area wisata, pengunjung akan disambut oleh pemandangan hijau dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti singkong, kangkung, pare, dan masih banyak lagi. 

Tumbuhan ini tidak hanya ditanam untuk konsumsi, tetapi juga sebagai bagian dari edukasi pengunjung tentang bercocok tanam.

Tempat ini juga memiliki empat kolam lele yang berfungsi ganda. Selain untuk memanen daging ikan lele, sisa amonia dari kolam dialirkan kembali ke lahan kebun sebagai pupuk organik, menciptakan sistem pertanian terpadu yang ramah lingkungan.

Di sisi lain, terdapat pula kandang kambing dengan sebelas ekor kambing yang dirawat oleh staf dan warga setempat. 

Kambing-kambing ini dipelihara untuk dikembangbiakkan dan hasilnya dapat dijual, terutama saat ada acara tertentu. 

Semua hasil dari peternakan dan pertanian di tempat ini sepenuhnya dikembalikan kepada masyarakat sekitar, menjadikannya sumber penghidupan yang berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan konsep yang terus berkembang, Wisata Ketahanan Pangan Tukad Bantara Ayung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat edukasi dan inovasi ketahanan pangan di Bali. 

Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan memberikan edukasi berharga bagi generasi muda.

Bagi anda yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda sambil belajar tentang pentingnya ketahanan pangan

Tukad Bantara Ayung adalah tempat yang wajib dikunjungi. Nikmati suasana pedesaan yang damai, pelajari cara bertani dan beternak, serta dukung program desa yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved