Siapa Sosok Harun Masiku? Eks Kader PDIP Buronan KPK, Libatkan Nama Hasto Krisdayanto
Sosok Harun Masiku, Eks Kader PDIP yang menjadi buronon KPK sejak tahun 2020 atas kasus suap KPU. Kini seret nama Hasto Kristiyanto.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok Harun Masiku, Eks Kader PDIP yang menjadi buronon KPK sejak tahun 2020 atas kasus suap KPU. Kini seret nama Hasto Kristiyanto.
Harun Masiku adalah eks Kader PDIP yang kini tejerat kasus suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Dirinya telah menjadi buronan KPK sejak tahun 2020.
Ia resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (24/12/2024) oleh KPK.
Baca juga: Tahun 2019 Jerat Harun Masiku, Kenapa Hasto Kristiyanto Baru Terseret Sekarang? Ini Alasan KPK
Meski begitu, hingga kini keberadaan Harum Masiku masih menjadi teka-tiki.
Meski kasusnya telah bergulir selama 4 tahun lamanya, dirinya hingga saat ini masih belum bisa ditangkap.
Kasusnya tak hanya melibatkan namanya, namun juga menyeret Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Lantas siapa sosok Harun Masikun? Simak ulasan lengkap tentang dirinya di sini.
Karier
Dilansir Tribunnews.com, Harun Masiku tercatat pernah bekerja sebagai pengacara di sejumlah kantor hukum dan pernah juga menjadi staf ahli anggota Komisi III DPR RI tahun 2011.
Ia mulai terjun ke dunia politik ketika bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi tim sukses pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di Sulawesi Tengah pada 2009.
Baca juga: Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK Terkait Kasus Harun Masiku, Respon PDIP: Politisasi Hukum
Harun Masiku tercatat juga pernah menjadi caleg partai Demokrat.
Pada Pileg 2019, Harun Masiku pindah dari Partai Demokrat ke PDIP.
Kehidupan Pribadi
Harun Masiku lahir di Jakarta pada 21 Maret 1971.
Ia merupakan putra dari pasangan Johannes Masiku dan Elisabeth Liling.
Meski lahir di Jakarta, Harun Masiku menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di Watapone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kemudian Harun Masiku melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar pada 1989 dan lulus tahun 1994.
Berlatar belakang lulusan hukum, Harun Masiku pernah melanjutkan sekolah ke Inggris tepatnya di University of Warwick United Kingdom, jurusan Hukum Ekonomi Internasional.
Baca juga: KPK Periksa Hasto Pekan Depan, Terkait Kasus Dugaan Suap Harun Masiku
Kasus
Setelah Nazaruddin Kemas meninggal dunia, terjadi kekosongan kursi PDIP di DPR sehingga harus ada penggantinya sesuai dengan ketentuan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPR.
Harun Masiku harus berurusan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan komisioner KPK Wahyu Setiawan agar meloloskannya sebagai pengganti Nazaruddin Kiemas.
Kasus ini terungkap pada Januari 2020, di mana Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka.
Sejak saat itu, ia menjadi buronan KPK yang terus berusaha melacak keberadaannya terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Meski telah resmi ditetapkan sebagai tersangka, Harun Masiku tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan dan diduga melarikan diri ke luar negeri.
Upaya penangkapan terhadap Harun Masiku telah dilakukan oleh KPK dengan berkoordinasi bersama Polri dan kepolisian internasional.
Sayembara Tangkap Harun Masiku
Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), mengadakan sayembara dengan hadiah mencapai Rp 8 miliar bagi yang berhasil menemukan Harun Masiku.
Maruarar Sirait yang juga eks kader PDIP itu menekankan bahwa hal ini membuktikan tidak ada orang kebal hukum di Tanah Air.
Pasalnya, pencarian Harun Masiku tidak kunjung ada perkembangan.
Baca juga: KPK Periksa Hasto Pekan Depan, Terkait Kasus Dugaan Suap Harun Masiku
Bahkan sayembara menangkap Harun Masiku ini mendapatkan sambutan baik dari KPK.
KPK mendukung langkah Maruarar Sirait yang membuka sayembara guna mencari buronan Harun Masiku dengan hadiah Rp 8 miliar.
Kabar Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto
Dilansir Kompas.com, kemunculan nama Hasto dalam kasus itu pertama kali mencuat saat KPK mengusut dugaan suap Harun Masiku ke mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Pada 10 Juni 2024, Hasto dipanggil sebagai saksi terkait kasus ini.
Pemeriksaannya dilakukan setelah sejumlah saksi yang diduga mengetahui persembunyian Harun dimintai keterangan.
Akan tetapi, pemeriksaan Hasto belum menyentuh pokok perkara. Saat itu, penyidik KPK menyita beberapa barang yang dibawa staf Hasto, termasuk tiga ponsel, kartu ATM, dan buku catatan.
Langkah penyidik ini sempat menuai protes dari Hasto.
“Katanya untuk bertemu dengan saya, tapi kemudian tasnya dan handphone-nya atas nama saya, itu disita,” kata Hasto usai pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Harun Masiku menjadi buron sejak kasus suap terhadap Wahyu Setiawan mencuat. Dugaan keterlibatan Hasto muncul karena posisinya sebagai Sekjen PDI-P, partai tempat Harun bernaung.
KPK terus mengejar Harun, termasuk dengan memanggil saksi-saksi yang diduga mengetahui persembunyiannya. Hasto tidak hanya diperiksa, tetapi juga melakukan perlawanan.
Tim hukumnya melaporkan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK AKBP Rossa Purbo Bekti ke berbagai lembaga, termasuk Dewan Pengawas KPK, Komnas HAM, Bareskrim Polri, dan Propam Polri.
Rossa juga digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Breaking News, Daftar Susunan DPP Hasil Kongres 6 PDIP di Bali, Posisi Sekjen Dirangkap Ketum |
![]() |
---|
Kongres PDIP di Bali, Arahan Megawati Pada Kader, Kedatangan Hasto Kristiyanto Disambut Tepuk Tangan |
![]() |
---|
Hasto Bebas dari Rutan KPK, Hari Ini Terbang ke Bali Ikut Kongres PDIP 2025 |
![]() |
---|
Ini Daftar Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka, Terbesar Aset Properti Rp 15 Miliar Lebih |
![]() |
---|
PEMKAB Badung Terima Hibah BMN Hasil Rampasan KPK RI, Pastikan Digunakan untuk Kepentingan Publik! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.