Berita Gianyar
Dituding Sepi karena Mahal dan Tak Nyaman, Pedagang Pasar Seni Guwang Membantah
Para pedagang di Pasar Seni Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, sebagian terlihat duduk-duduk di tangga kecil di depan kios mereka, Jumat 27
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dituding Sepi karena Mahal dan Tak Nyaman, Pedagang Pasar Seni Guwang Membantah
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Para pedagang di Pasar Seni Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, sebagian terlihat duduk-duduk di tangga kecil di depan kios mereka, Jumat 27 Desember 2024 sekitar pukul 12.15 Wita.
Jumlah pengunjung di sana, meskipun ada, namun tidak begitu banyak. Kondisi ini relatif tidak biasa.
Baca juga: CAPAI Rp100 Triliun, Proyeksi Perputaran Uang Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025, Simak Alasannya
Sebab di momen libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), biasannya penjual barang kesenian khas Bali, seperti pakaian, pernak-pernik dan sebagainya itu, selalu sibuk menawarkan barang dagangannya.
Namun saat ini justru sepi pengunjung.
Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial (medsos), banyak netizen yang menuding bahwa sepinya Pasar Seni Guwang, dikarenakan para pedagang mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan toko oleh-oleh.
Baca juga: NATAL 2024, Toleransi Beragama & Akulturasi di Bali, Pecalang Jaga Ibadah Natal di GPIB Maranatha
Bahkan dikatakan, sendal jepit yang di toko oleh-oleh seharga Rp40 ribu, di Pasar Seni Guwang tidak memiliki harga yang jelas.
Bisa Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.
Belum lagi, pasar yang berada di Desa Guwang ini disebut-sebut oleh netizen tidak nyaman.
Sebab banyak pedagang yang mengerubungi, menawarkan dagangannya dengan cara memaksa, dengan kata-kata yang tidak mengenakkan pengunjung.
Baca juga: Denpasar Hujan, Pecalang Pakai Mantel Jaga Ibadah Natal di GPIB Maranatha Bali
Namun saat Tribun Bali mengunjungi pasar ini, penampakan yang membuat suasana tidak nyaman tidak terlihat.
Para pedagang di sana tidak ada satupun yang mengerubungi pengunjung.
Mereka hanya menawarkan dagangannya dengan berdiri di depan kiosnya.
Mereka juga tidak marah atau saklek jika pengunjung tidak menghampiri kios mereka.
Seorang pedagang, Ni Kadek Dwi Megawati mengatakan, ia bersama pedagang di Pasar Seni Guwang telah mengetahui adanya video viral, yang berisikan komentar miring terhadap para pedagang di Pasar Seni Guwang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.