Berita Nasional
Kemenpar RI Targetkan Kunjungan Wisman ke Indonesia Tembus 14 Sampai 16 Juta di Tahun 2025
Kepulauan Riau memang memiliki peran dan posisi strategis dalam menunjang kunjungan wisman ke Indonesia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Data BPS menunjukkan sektor pariwisata di Kepri sudah mengalami peningkatan pasca pandemi Covid-19.
Hingga Oktober 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri mencapai 1,3 juta.
"Dan masih ada (penghitungan) 2 bulan lagi. Ditambah November dan Desember 2024, kunjungan wisatawan kita bisa tembus ke angka 1,6 juta sampai 1,7 juta," ujar Ansar.
Sebelum pandemi, jumlah kunjungan wisman ke Kepri pernah mencapai angka 2,97 juta di tahun 2019.
Hal tersebut salah satunya ditunjang dengan fasilitas keimigrasian yang ditetapkan pemerintah yakni kebijakan bebas visa dan visa on arrival.
Kebijakan seperti inilah yang saat ini terus diharapkan agar dapat kemudahan wisman ke Kepri.
Sebelumnya, telah diterbitkan kebijakan bebas visa kunjungan yang dikhususkan bagi pemegang permanent resident Singapura.
Kebijakan relaksasi visa ini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan jumlah wisman ke Kepri sebanyak 2.935 wisatawan hingga akhir November 2024.
Kegiatan penyambutan wisman pertama tahun 2025 di Provinsi Kepri berlangsung meriah.
Wisatawan disambut dengan suguhan tari tradisional Melayu, pemasangan Tanjak (penutup kepala khas Melayu), penyerahan hand bouquet, serta cenderamata Wonderful Indonesia.
Fritz Jaeger, wisatawan asal Amerika Serikat yang tinggal di Singapura adalah wisman yang tiba pertama di Bintan, Kepulauan Riau.
Ia merasa tersanjung dengan sambutan hangat yang diberikan.
"Saya sangat terkejut dan bahagia bisa datang ke Indonesia di tanggal 1 Januari khususnya ke Bintan," ujar Fritz.
Ia yang datang bersama istri dan dua anaknya, sudah lama mengenal keindahan alam dan budaya Indonesia juga keramahan masyarakatnya.
Hal itu pula yang kemudian ia dan istri memilih Bali sebagai lokasi pernikahan.
"Saya sudah lama tinggal di Singapura, 18 tahun. Dan kami menikah di Bali, jadi sudah punya hubungan yang lama dengan Indonesia," kata Fritz.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.