Berita Bali
Gelar Rakor Khusus Penanganan Sampah di Bali, Menteri LH Hanif: Kuncinya Kita Akan Kolaborasi
Hanif Faisol menyampaikan bahwa dalam waktu segera ini mereka akan bangun kebijakan-kebijakan untuk menyelesaikan kiriman sampah di pantai
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Usai menghadiri dan mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta Bali pada Sabtu 4 Januari 2025 pagi, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melanjutkan agenda kunjungan kerjanya dengan memimpin rapat koordinasi penanganan sampah di Bali.
Menteri LH Hanif Faisol memberikan paparan tentang Penanganan Sampah Laut pada lunch meeting yang berlangsung di Pullman Bali Legian Beach.
Ia menyampaikan bahwa dari rapat tersebut disepakati sejumlah hal untuk penanganan sampah kiriman yang melanda pesisir Bali setiap tahunnya.
"Kita telah menyepakati teknis operasional penanganan sampah laut. Kita secara sistematis mencermati dan segera menyelesaikan persoalan sampah laut ini dalam segi kuratifnya. Kalau persuasif sama preventifnya jangka panjang kita bangun di sumber-sumber sampah," ujar Menteri LH Hanif Faisol.
Baca juga: Kemenpar Dorong Penanganan Sampah Kiriman di Bali Menjadi Sebuah Gerakan Nasional
"Tetapi hari ini bahwa Bali mendapat kiriman sampah ini harus kita sembuhkan namanya kuratif tadi. Segala hal tadi sudah kita bahas, alat, modal, tenaga, sumber daya, instrumen sudah kita bahas," sambungnya.
Lebih lanjut Hanif Faisol menyampaikan bahwa dalam waktu segera ini mereka akan bangun kebijakan-kebijakan untuk menyelesaikan kiriman sampah di pantai terutama di Bali.
Disinggung mengenai berapa total dana yang akan digelontorkan untuk penanganan sampah kiriman di Bali, Menteri LH Hanif Faisol mengatakan masih menghitungnya.
"Angka (nominal yang dianggarkan) sedang kita kalkulasi, secara parsial kita sudah tahu berapa harga wood crusher (mesin penghancur kayu), berapa harga beach cleaner (mesin pembersih pantai), berapa harga loader truck dan seterusnya sudah kita kalkulasi," ungkapnya.
Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup sudah kerja sama dengan sejumlah kementerian terkait untuk penyelesaian penanganan sampah di Bali, seperti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata serta Kementerian terkait lainnya.
"Kuncinya kita akan kolaborasi untuk menyelesaikan sampah di Bali. Ini akan melibatkan seluruh Bupati di seluruh Bali karena memang ini satu kesatuan yang di bawah komando Pak Gubernur," tegas Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Disinggung mengenai bagaimana penanganan sampah kiriman berupa sampah plastik di Pantai Kedonganan, pihaknya menyampaikan akan mengecek dari mana asal sampah itu.
"Kami sudah minta para Deputi untuk menelisik kembali sampah plastiknya dari mana. Tapi sebenarnya jujur itu sebagian besar sampah plastiknya itu dari pantai di wilayah Pulau Jawa, itu tentu harus kita akui dan ini menyelesaikannya harus pelan-pelan tidak bisa langsung," paparnya.
Kenapa harus pelan-pelan menyelesaikannya menurut Hanif Faisol karena meliputi aspek seluruh masyarakat tentu kita harus hati-hati namun demikian terkait dengan sampah laut ini harus diskusi intensif dengan badan-badan dunia yang menangani itu.
Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa pada setiap tahun, saat angin monsun barat berhembus di bulan oktober-maret, Pulau Bali mendapatkan kiriman sampah laut, yang sebagian besar berasal dari luar Pulau Bali.
Karenanya persoalan sampah laut di Bali bukan hanya persoalan lokal Bali, tetapi merupakan persoalan nasional bahkan global.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.