Berita Badung

Badung Kini Punya Mesin RA-X, Hasilkan Kompos 50 Ton Per Hari

Jelang penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita di Suwung, Denpasar Pemerintah Kabupaten Badung terus memaksimalkan pengolahan sampa

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Mesin RA-X di TPST Mengwitani yang dimilki Badung untuk hasilkan kompos 50 ton perhari 

Badung Kini Punya Mesin RA-X, Hasilkan Kompos 50 Ton Per Hari

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Jelang penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita di Suwung, Denpasar Pemerintah Kabupaten Badung terus memaksimalkan pengolahan sampah

Bahkan kini Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kini memiliki mesin mesin RAX di PDU Mengwitani untuk memproduksi kompos dari sampah organik.

Baca juga: Gelar Rakor Khusus Penanganan Sampah di Bali, Menteri LH Hanif: Kuncinya Kita Akan Kolaborasi

Namun dalam mengolah sampah plastik, Badung saat ini masih mengandalkan mesin Insinerator yang ada.

Rencananya Badung akan menambah lagi mesin Insinerator untuk memaksimalkan pengolahan sampah.
 
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, A.A. Gede Agung Dalem menyebutkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan peran Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani, Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani, serta Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di tingkat desa.

Baca juga: Gelar Rakor Khusus Penanganan Sampah di Bali, Menteri LH Hanif: Kuncinya Kita Akan Kolaborasi

"Optimalisasi TPS3R akan sangat membantu jika masyarakat dapat memilah sampah dari sumbernya. Sehingga sampah di desa harus bisa diselesaikan di desa," ujarnya

Kendati demikian saat ini pihaknya telah menyiapkan mesin RA-X di PDU Mengwitani untuk memproduksi kompos dari sampah organik.

Untuk mesin yang bekerja sama dengan Jepang itu mampu menghasilkan kompos hingga 50 ton per hari.

Baca juga: Kemenpar Dorong Penanganan Sampah Kiriman di Bali Menjadi Sebuah Gerakan Nasional

"Untuk sampah plastik, upaya penjualan dan pemanfaatan mesin insinerator menjadi prioritas. Bahkan sesuai rencana kita akan menambah lagi," ucapnya.

Birokrat asal Klungkung itu menyebutkan jika Badung memproduksi sekitar 550-600 ton sampah per hari dari masyarakat.

Hal itu pun belum termasuk sampah dari hotel dan restoran, sehingga total mencapai 600 ton per hari.

"Dengan kapasitas mesin yang tersedia, kami masih mengirim 250 ton ke TPA Suwung. Oleh karena itu, insinerator dengan kapasitas besar sangat diperlukan," ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini Pemkab Badung akan mendorong TPST yang dikelola swasta diarahkan menggunakan insinerator dalam kapasitas besar. 

"Saat ini kami di Badung baru memiliki delapan unit insinerator di Pusat Daur Ulang Mengwitani, di mana setiap unit mampu mengolah 5 ton per hari atau selama 24 jam, jadi baru bisa 40 ton perhari. Memgingat residu kan masih banyak perlu kita tuntaskan," imbuhnya. (*)

 

Berita lainnya di Sampah di Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved