Berita Bali
BALI BERSIAP, Program MCU Gratis Akan Diluncurkan untuk yang Berulang Tahun, Dimulai Februari 2025
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) luncurkan program medical check-up (MCU) gratis bagi masyarakat Indonesia yang berulang tahun.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
BALI BERSIAP, Program MCU Gratis Akan Diluncurkan, Dimulai Februari 2025
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) luncurkan program medical check-up (MCU) gratis bagi masyarakat Indonesia yang berulang tahun.
Program ini rencananya akan dimulai pada Februari 2025, termasuk di Bali.
Tanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari program ‘quick win’ Presiden Prabowo.
Baca juga: Biaya Tes Kesehatan Rp430 Ribu untuk PPPK, RSUD Buleleng Per Hari Batasi 175 Orang
"Programnya sebenarnya program Presiden juga, karena dianggarkan masuk dalam programnya quick win-nya Presiden Prabowo."
"Baru kemarin hari Minggu, kita diajak zoom sama Pak Menkes terkait persiapan ini," kata, Anom Selasa 7 Januari 2025.
Lebih lanjut ia menjelaskan, MCU ini berlaku untuk semua usia, mulai dari bayi yang baru lahir hingga lansia, dengan pemeriksaan yang telah disesuaikan berdasarkan kelompok usia.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, Wujudkan Kesehatan Masyarakat, Jaya Negara Lepas Fun Run HUT RSUD Wangaya
“Rencananya untuk seluruh Indonesia mungkin kita mulai di Februari, bulan depan. Tapi yang ulang tahunnya Januari masih bisa nanti (menyusul)," imbuhnya.
dr. Anom merinci jenis-jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Bayi baru lahir misalnya, akan menjalani enam jenis pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Bijak dan Hati-hati Saat Ikuti Saran Pengobatan Kesehatan dari AI
"Kalau untuk anak balita sampai anak usia prasekolah, artinya 1 sampai 6 tahun ada 8 pemeriksaan. Mulai dari usia produktif, dewasa sampai lansia itu nanti ada 21 jenis pemeriksaan," jelasnya.
Pemeriksaan untuk dewasa dan lansia meliputi tes darah, EKG (rekam jantung), hingga skrining penyakit stroke, kanker, dan urogenital.
"Tapi itu kan sekali ambil darah beres," tambahnya.
Baca juga: Tak Sepakat Kuota Layanan Kesehatan di Rumah Sakit, Pj Bupati Bicara Soal Isu Layanan BPJS Kesehatan
Program ini akan tersedia di seluruh puskesmas, klinik, dan praktik dokter mandiri di Bali.
"Semua ada 120 puskesmas, sekitar 300 klinik di Bali. Belum lagi yang praktik mandiri dokter itu akan kami undang nanti melalui zoom," kata dr. Anom.
Ia juga menjelaskan, pelayanan MCU gratis akan dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) yang menjadi tempat rujukan BPJS, sehingga masyarakat yang terdaftar di BPJS dapat lebih mudah mengakses program ini.
“Kalau sesuai faskes di BPJS juga boleh, lebih bagus lagi. Nanti kita siapkan tempatnya di samping orang yang sehat, biar nggak tertular orang yang sakit," ujarnya.
Program ini diprediksi akan meningkatkan jumlah kunjungan ke faskes pada bulan pertama.
"Mungkin yang Februari membeludak karena melayani yang Januari, kan belum dilakukan. Mereka kita kasih waktu 30 hari untuk melakukan pemeriksaan di bulan Februari," ujar dr. Anom.
Namun pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan ini dengan membagi layanan di puskesmas menjadi dua jalur, yaitu untuk pasien sakit dan pasien sehat.
"Kami sudah pisahkan nanti, jadi yang melayani orang sakit tetap, untuk yang melayani orang sehat kita bikin terpisah, entah poli khusus atau apa namanya. Intinya ada pos pelayanan pemeriksaan gratis jadi tidak campur," tegasnya.
Program MCU gratis ini didanai sepenuhnya oleh pemerintah pusat dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,7 triliun.
"Dari pusat semua. Untuk anggaran (pusat) Rp1,7 T untuk skrining ini," jelas dr. Anom.
Saat ini, sosialisasi program telah dimulai melalui komunikasi dengan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan seluruh faskes tingkat pertama.
"Hari Minggu kemarin dari Kemenkes, hari Senin ini bersurat ke walikota/bupati. Baru kita buka zoom untuk kadinkesnya dan puskesmas masing-masing," tambahnya.
dr. Anom berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini untuk mendeteksi dini berbagai penyakit.
"Selama ini deteksi dini kita lakukan untuk masyarakat yang mau aja, yang punya penyakit apa dia skrining. Selama ini juga kalau nggak dipaksa jarang ada yang mau, kecuali dia harus diminta perusahaan atau lolos CPNS," katanya.
Pemeriksaan ini juga menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
"Kami juga berharap masyarakat mohon dengan niat baik untuk memeriksakan kesehatan dirinya. Kita siapkan secara gratis, mohon datang saat ulang tahun," tutupnya. (*)
Berita lainnya di Dinas Kesehatan Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.