Berita Klungkung

LONGSOR di Desa Tusan Klungkung, Kayun Bingung Cari Tempat Ngungsi, Rumah 3 KK Rawan Tergerus

Kondisi longsor di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (12/1). Ancam kediaman 3 kepala keluarga.

istimewa
RAWAN LONGSOR - Kondisi longsor di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (12/1). Ancam kediaman 3 kepala keluarga. 

TRIBUN-BALI.COM - Musibah tanah longsor di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (12/1) mengancam keberadaan rumah 3 Kepala Keluarga (KK). 

Saat ini rumah dari 3 KK tersebut hanya berjarak sekitar 1 meter dari bibir tebing. Mereka khawatir jika ada longsor susulan, akan ikut menggerus rumah mereka.

Mereka yakni keluarga I Nyoman Kayun (74), I Ketut Buncing (53) dan I Ketut Karep (65). Mereka merupakan warga di Banjar Kawan, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan yang rumahnya berdiri di tebing rawan longsor.

Baca juga: Klungkung Masih Kurang Ratusan Guru, Pemda Usulkan ke Pusat Program Rekrutmen Guru via PPPK

Baca juga: Jangan Sampai Ada Keracunan Massal!  Bahas MBG, Dewan Buleleng Minta Perhatikan Menu dan Kebersihan

Nyoman Kayun menceritakan, saat terjadinya longsor ia sedang duduk di rumahnya karena saat itu hujan deras. Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh yang sangat keras.

"Warga berteriak, ternyata tebing longsor," ujar Nyoman Kayun, Minggu (12/1/2025).

Sebelumnya jarak rumah Nyoman Kayun sekitar 4 meter dari bibir tebing. Namun saat ini hanya tinggal berjarak sekiar 1 meter. Nyoman Kayun sebenarnya sangat khawatir dengan kondisi itu. Jika harus pindah, dirinya tidak memiliki rumah lain.

"Mau mengungsi kemana bingung, tidak punya rumah lagi," ungkapnya. 

Saat ini Kayun yang tinggal bersama anak, menantu dan cucunya, hanya pasrah. Dirinya sudah beberapa kali berusaha memohon bantuan ke pemerintah, untuk dibuatkan senderan agar tebing tersebut tidak lagi longsor.

Bahkan usulan itu disampaikannya berkali-kali selama beberapa tahun. Namun sampai saat ini usulan itu tidak kunjung teralisasi.

"Memang sempat dibuatkan saluran air di tebing, namun tidak disender jadi masih rawan longsor. Semoga bisa segera ditangani oleh pemerintah," harapnya.

pasca musibah longsor, tiga kepala keluarga tersebut telah disambangi oleh Bupati Klungkung terpilih, I Made Satria. Serta Mantan Bupati Klungkung yang saat ini menjadi Katua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Suwirta. (mit)

Tembok Warga Tertimpa Longsor

Sementara itu, kejadian tanah longsor kembali terjadi di Klungkung, Senin (13/1) dini hari. Menimpa kediaman warga di Dusun Pundukdawa, di Desa Pesinggahan, Kabupaten Klungkung, I Komang Budiasa (43). Musibah ini membuat tembok rumah milik warga tersebut ambruk.

Kasi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono menjelaskan, kejadian longsor tersebut terjadi Senin (12/1/2025) sekitar Pukul 00.10 Wita. Kebetulan kediaman Komang Budiasa itu berada dibawah tanah perbukitan, yang kondisinya sangat labil.

Hujan deras yang mengguyur 2 hari terakhir, membuat tanah kian labil dan tiba-tiba longsor menimpa tembok kamar dengan lebar 3 meter dan tinggi 1 meter. Longsor juga mengenai dua sepeda motor, yang terparkir di samping tembok. Serta menimbun beberapa perabotan rumah seperti kursi, dan meja.

"Beruntung musibah ini tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Namun kerugian material sekitar Rp5 Juta," ungkap Agus Widiono.

Tim dari BPBD Kabupaten Klungkung bersama dengan personel Polsek Dawan, lalu turun untuk membersihkan material longsor seperti tanah dan batu.

Pembersihan dilakukan dengan gotong royong, hinhga kediaman Budiasa kembali bersih dari material tanah longsor. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved