Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi

Pengoperasian Resmi Bus Trans Metro Dewata Hanya Bisa Dilakukan Usai Gubernur Bali Dilantik 

Para pengguna Bus Trans Metro Dewata masih menantikan bus berwarna merah tersebut kembali beroperasi.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Para pengguna, pramudi dan operator Bus Trans Metro Dewata lakukan Audiensi ke Kantor DPRD Bali pada, Senin 13 Januari 2025. 

Pengoperasian Resmi Bus Trans Metro Dewata Hanya Bisa Dilakukan Usai Gubernur Bali Dilantik 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Para pengguna Bus Trans Metro Dewata masih menantikan bus berwarna merah tersebut kembali beroperasi.

Hal ini tergambarkan saat para pengguna, pramudi dan operator Bus Trans Metro Dewata lakukan Audiensi ke Kantor DPRD Bali pada, Senin 13 Januari 2025. 

Baca juga: Audiensi Bus Trans Metro Dewata, Ni Luh Djelantik Sebut Bakal Koordinasikan Dengan Wamenpar 

Dyah Rooslina selaku pengguna Bus Trans Metro Dewata sekaligus pembuat petisi kembalikan Bus Trans Metro Dewata mengatakan dalam Audiensi tersebut bahwa tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi dan dapat mengoperasikan kendaraan pribadi seperti lansia dan disabilitas.

Terlebih juga mahasiswa, para pedagang asongan yang acapkali menggunakan Bus Trans Metro Dewata

“Belum lagi pekerja formal non formal. Karena itu saya buat petisi ini karena masyarakat butuh."

Baca juga: Usai Stop Beroperasi, Nasib Driver Bus Trans Metro Dewata Terkatung-katung

"Terlebih ada UU Nomor 22 Tahun 2009 pasal 39 menyatakan Pemda dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan DPRD untuk menyediakan transportasi umum."

"Lalu pemerintah belakangan juga menyatakan dan menggemborkan ayo masyarakat kembali ke transportasi publik untuk kurangi kemacetan dan tingkat kemacetan, kenapa disaat kami semua sudah mengikuti aturan itu kembali ke transportasi publik tiba-tiba transportasi ini dihentikan dengan alasan tidak adanya anggaran,” jelas, Dyah. 

Baca juga: MTI Bali Harap Pemprov dan Pemda Sarbagita Patungan untuk Kembalikan Operasional Trans Metro Dewata

Dyah juga mengatakan sangat menyedihkan untuk Provinsi Bali yang sudah terkenal di kancah dunia beralasan penghentian operasional Bus Trans Metro Dewata sebab tidak ada anggaran.

Padahal kata Dyah dari Tahun 2023 sudah dikatakan per 1 Januari 2025 transportasi ini diserahkan pada Pemda.

Ia pun bertanya mengapa pengoperasian Bus Trans Metro Dewata tidak dianggarkan setelah itu. 

Baca juga: Rute dan Tarif Bus Trans Sarbagita, Hanya Tersedia di Dua Koridor, Tarif Kategori Umum dan Pelajar

“Padahal PAD Bali 2024 semester satu sudah 3,1 triliun mungkin sekarang sudah 6 triliun masuk, ditambah adanya pungutan wisatawan asing."

"Jadi pos-pos anggaran untuk bus ini beroperasi ada. Kalau nunggu sampai pelantikan gubernur, saya tidak paham bagaimana nasib mereka, seperti pedagang asongan,” paparnya. 

Sementara itu Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack pada audiensi tersebut mengatakan transportasi umum ini harus ada di Bali.

Bus Trans Metro Dewata kemarin itu diadakan atau difasilitasi oleh pusat, untuk transportasi umum di kawasan Sarbagita dengan anggaran Rp80 miliar pertahun. 

Baca juga: Bus Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi di Bali, Ratusan Driver dan Operator Terdampak

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved