Bali United

Eduardo Almeida Soroti Kartu Merah dan Cedera saat Semen Padang Dibantai Bali United 1-5

Semen Padang harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Bali United dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Haji Agus Salim, Padang.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
bali united
Semen Padang kembali tunduk atas Bali United di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang dengan skor telak 1-5, dalam pekan ke 19 BRI Liga 1 2024/2025, pada Senin 20 Januari 2025. 

TRIBUN-BALI.COM - Semen Padang harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Bali United dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Senin 20 Januari 2025.

Kekalahan ini tidak lepas dari dua momen krusial di babak pertama: kartu merah Firman Juliansyah di menit ke-32 dan cederanya Marco Baixinho pada menit ke-44.

Meski sempat unggul lebih dulu lewat tendangan keras Alhassan Wakaso di menit ke-25, tim berjuluk Kabau Sirah itu tak mampu menahan dominasi Bali United di babak kedua.

Lima gol balasan Bali United dicetak oleh Privat Mbarga (46', 52'), Muhammad Rahmat (57', 90'), dan penalti debutan Boris Kopitovic (52').

Eduardo Almeida: "Dua Momen Mengubah Segalanya"

Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, mengakui bahwa pertandingan melawan Bali United menjadi sangat berat setelah kartu merah dan cedera dua pemain kunci.

 

"Ini pertandingan yang berat, hasilnya sangat berat, babak pertama kami sudah bikin pertandinngan bagus, tapi ada dua moment merubah segalanya, kartu merah dan cedera Marco, Marco pemain sangat penting dalam bertahan dan menyerang, membangun penyerangan dalam permainan," kata Eduardo Almeida setelah pertandingan. 

Baca juga: Boris Kopitovic Bocorkan Taktik Pelatih Bali United di Ruang Ganti Hingga Kalahkan Semen Padang 1-5

Setelah kebobolan di babak kedua dan Bali United mulai unggul dengan gol demi gol yang dilesakkan, Serdadu Tridatu benar-benar akhirnya mengambil dominasi dan membuat tim tuan rumah kehilangan segalanya. 

"Babak kedua kami coba bertahan untuk tidak terlalu drop, tetap dalam organisasi defensif line, tapi itu berat pada sata mulai siap kami kemasukan, hilang fokus dan organisasi hilang, kami total kehilangan segalanya," tuturnya.

"Pertandingan menjadi mudah buat Bali dan buruk bagi kami, tapi di sini pemain sudah mencoba memberikan yang terbaik, sayangnya kartu merah," sambung Eduardo Almeida.

Semen Padang dipaksa bertahan setelah bermain dengan 10 orang sejak babak pertama.

Bali United, yang tampil lebih agresif di babak kedua, memanfaatkan situasi ini untuk terus menekan dan mencetak gol.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, memanfaatkan jeda babak pertama untuk melakukan perubahan taktik yang efektif.

Masuknya Kadek Agung dan Muhammad Rahmat memberikan energi baru yang membuat Bali United mendominasi permainan.

Pemain Semen Padang, Rosad Setiawan, juga mengungkapkan kekecewaannya atas hasil ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved