Jero Gede Batur Alitan Meninggal

Sosok Jero Gede Batur Alitan Ikut Dirikan Pura Gunung Salak Bogor dan Pura Madara Giri Semeru Agung

Selama hidupnya, Jero Gede Batur Alitan memberikan kontribusi besar tidak hanya di wilayah Batur, tetapi juga untuk Bali dan Nusantara.

|
Editor: Putu Kartika Viktriani
Instagram @infobatur
Sosok Jero Gede Batur Alitan Ikut Dirikan Pura Gunung Salak Bogor dan Pura Madara Giri Semeru Agung 

Sementara itu, layon mendiang disemayamkan di Puri Kawanan Desa Adat Batur (rumah jabatan Jero Gede Alitan). 

“Ketika jenazah sampai di Puri Kawanan dilaksanakan bakti panyamleh oleh Jero Kraman Desa Adat Batur. Selanjutnya layon disemayamkan di Bale Semanggen Puri Kawanan,” jelasnya. 

Sebelumnya, ribuan krama berduka atas berpulangnya Jero Gede Batur Kawanan (Alitan). 

Jero Gede Batur meninggal dunia di usia 90 tahun di RS Puri Raharja, Denpasar, Senin 6 Januari sekitar pukul 02.00 Wita.

Desa Adat Batur memiliki 45 tetua desa, terdiri dari 28 jabatan pemangku, 16 jabatan paduluan, dan satu jabatan patinggi atau kepala desa. 

Dalam 28 jabatan pemangku ini, mereka terbagi lagi menjadi 4 tingkat. 

Tingkatan pertama, Jero Gede Batur yang dijabat 2 orang bergelar Jero Gede Batur Duuran dan Jero Gede Batur Alitan

Sebutan lain juga gelarnya yaitu Jero Gede Batur Kanginan dan Jero Gede Batur Kawanan
Ia menjelaskan, Dane Jro Gede Batur Alitan mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Raharja. 

Dijelaskan, sejak 5 hari sebelumnya, Jro Gede Batur Alitan menjalani rawat inap dengan keluhan sakit paru-paru. 

Jenazah mendiang dijemput ratusan krama. Dan ketika tiba di Desa Adat Batur disambut ribuan krama dengan iringan gamelan baleganjur di Jaba Pura Ulun Danu.

Dudonan Pelebon Jero Gede Batur Alitan 

Puncak upacara palebon Jero Gede Batur Alitan berlangsung Jumat 24 Januari 2025, sejak Pukul 08.00 Wita. 

Dimulai dengan mlaspas bade, tedun layon, dan ngeseng layon. 

Kemudian keesokan harinya, Sabtu 25 Januari 2025 akan dilaksanakan pecaruan dan paisuh-isuh desa. 

Mecaru (pembersihan) dilakukan di kahyangan, nyepuh sang meraga desa, dan maisuh-isuh ring kahyangan.

Lanjut upacara netegan upacara maligia pada 30 Januari 2025. Di hari itu akan berlangsung netegan, ngingsah, mapangalang, dan ngadegang sunari.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved